Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

KA Hantam Mobil Derek

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

kaKALIPURO – Tabrakan antara kereta api (KA) Sri Tanjung dan truk derek terjadi di perlintasan Jalan Argopuro, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, sekitar pukul 06.45 kemarin (24/6). Benturan keras mengakibatkan dua dari delapan rangkaian gerbong KA jurusan Banyuwangi-Jogjakarta itu anjlok. Sontak, ratusan warga yang mendengar kabar KA bertabrakan dengan truk derek itu langsung datang ke lokasi kejadian.

Mereka ingin mengetahui kondisi KA dan truk derek yang terlibat tabrakan itu dari dekat. Informasi yang berhasil di kumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, tabrakan yang sempat menggegerkan warga itu bermula saat truk derek melaju dari arah barat. Truk melaju dari arah simpang empat Brak, Kalipuro, menuju arah lampu merah pertigaan Sukowidi, Kelurahan Klatak.

Diduga sopir mengantuk, truk de rek tersebut terus meluncur saat pintu perlintasan kereta sudah mulai menutup. Saat truk derek bernopol B 2492 PT yang dikemudikan Hariyanto, warga Kecamatan Glagah, tersebut te pat berada di atas rel, KA Sri Tanjung melaju dari arah utara. Akibatnya sudah bisa di tebak, tabrakan keras tak dapat dihindarkan. Saking kerasnya benturan, moncong mobil derek yang melaju ke arah timur itu akhirnya berputar 180 derajat.

Setelah kejadian, moncong mobil nahas itu menghadap arah barat. Dikonfirmasi saat memantau lo kasi kejadian, Kapolres Banyuwangi, AKBP Nanang Masbudi mengatakan, berdasar hasil penyelidikan di lapangan, tabrakan antara KA Sri Tanjung de ngan truk derek itu terjadi saat pintu perlintasan sudah tertutup. “Sopir mobil derek, yakni Harianto, tidak bisa menguasai laju kendaraannya.

Saat ini (kemarin) yang bersangkutan (Harianto) kami amankan di Mapolres Banyuwangi,” ujar nya. Kapolres Nanang mengaku, pihaknya masih harus me lakukan penyelidikan lanjutan untuk mengetahui secara pasti penyebab kejadian. “Kami masih terus mendalami kejadian ini. Berdasar hasil penyelidikan sementara, kejadian ini dipicu human error sopir truk derek,” paparnya.

Menurut Kapolres Nanang, pihaknya langsung ber koordinasi dengan PT KAI untuk mensterilkan lintasan KA tersebut. “Tidak ada korban jiwa. Kerugian material belum diketahui angka pastinya. Yang jelas, mobil derek rusak berat, dan gerbong nomor dua keluar lintasan,” ujarnya. Sementara itu, Raditya Bagas, 18, salah satu penumpang KA menuturkan, saat kejadian itu, dirinya tengah duduk di gerbong nomor dua sendirian.

Kala itu dia tengah tertidur. “T iba-tiba terjadi benturan. Saya sampai terguling. Kedua kaki saya lecet akibat terbentur kursi,” tuturnya. Dikatakan, sesaat setelah benturan, gerbong yang dia tumpangi itu sudah miring. “Ter nyata gerbong tersebut ter gelincir dan keluar lintasan,” cetusnya. Raditya menyesalkan lambat nya penanganan para penumpang KA tersebut.

Karena se telah tabrakan, dia dan penumpang lain tidak langsung di evakuasi atau dialihkan dengan moda transportasi lain. “SOP (standar operating prosedur)nya tidak jelas. Se harusnya begitu kecelakaan terjadi, penumpang langsung dievakuasi dan dialihkan dengan transportasi lain,” ujarnya. Di sisi lain, seorang saksi mata, Hariyanto, 39, mengatakan, saat kejadian, dia mendengar suara seperti ban meletus.

Dia yang saat itu tengah ngopi di warung yang berlokasi di sebelah selatan perlintasan KA, lantas mendapati KA Sri Tanjung tersebut berhenti. “Ternyata KA tersebut bertabrakan dengan mobil derek,” ujarnya. Hariyanto mengaku tidak mem perhatikan, apakah palang pintu perlintasan sudah tertutup sebelum tabrakan terjadi, ataukah belum. “Saya tidak memperhatikan palang pintu  perlintasan sudah tertutup atau belum. Saat kejadian, kondisi jalanan masih sepi,” pungkasnya. (radar)