Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kakek Hamili Pelajar SMA

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Pelaku Langsung Ditahan, Korban Masih Sekolah

PURWOHARJO – Sudah lanjut usia, tapi perilakunya sungguh keterlaluan. Itulah Nagud, 63 (nama samaran). Warga Dusun Kampung Baru, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, tersebut tega menyutubuhi Saritem (nama samaran). Bahkan, siswi kelas dua SMA di Kecamatan Purwoharjo tersebut disetubuhi hingga hamil.

Sekitar pukul 14.00 kemarin, aparat Polsek Purwoharjo berhasil menangkap Nagud di rumahnya. Polisi pun langsung memeriksa secara intensif kakek kasus pemerkosaan tersebut. Informasi yang berhasil dikumpulkan koran ini menyebutkan, sebetulnya selama ini Nagud sudah menganggap Saritem sebagai cucu sendiri.

Nagud pun tak canggung memberi Saritem uang saku. Usut punya usut, belas kasih yang diberikan kakek tersebut ternyata ada pamrihnya. Ujung-ujungnya, Nagud merenggut kegadisan Saritem. Dalam menjalankan aksi bejatnya, Nagud tak segan-segan mengancam Saritem. ’’Lek kowe nggak gelem ngelakoni, tak laporne bapakmu (kalau kamu tidak mau melakukan, saya laporkan bapakmu, Red),” ujar Kanitreskrim Polsek Purwoharjo, Aiptu Wignyo, menirukan ucapan Nagud.

Pemerkosaan itu terjadi Minggu 8 April 2012 lalu. Beberapa hari kemudian, Saritem didampingi orang tuanya melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Purwoharjo. “13 hari setelah kejadian, korban baru lapor,’’kata Wignyo mewakili Kapolsek AKP Trijoko Setyonarso. Begitu menerima laporan, polisi langsung melakukan penyelidikan. Untuk me- nangkap Nagud, polisi harus bekerja ekstra keras. Sebab, setiap kali hendak ditangkap, yang bersangkutan selalu tidak ada di rumah.

“Dia sering lari. Tapi, kali ini dia tidak bisa lari lagi,”terangnya. Sementara itu, kini Saritem mengalami trauma berat. Bahkan, saat akan dipertemukan dengan tersangka, korban yang masih berusia 16 tahun tersebut tidak berani. Alasannya, korban ketakutan jika teringat ancaman yang pernah diterima. Demi kepentingan penyidikan, polisi me- mintakan visum et repertum atas diri Saritem ke Rumah Sakit Al-Huda, Gambiran. “Korban memang terindikasi kuat hamil. Meski begitu, hingga kini dia masih tetap sekolah,” tandas Kanitreskrim Wignyo. (radarf)

Kata kunci yang digunakan :