Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Kang Samsul Hadi Berpulang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

kangBANYUWANGI – Masyarakat Banyuwangi berduka. Ir. H. Samsul Hadi, mantan orang nomor satu di kabupaten ujung timur tanah Jawa ini, telah berpulang untuk selamanya dini hari kemarin (16/9). Bupati Banyuwangi periode 2000-2005 yang dikenal visioner tersebut meninggal dunia setelah dirawat di RSUD Blambangam, Banyuwangi, sejak Minggu malam. Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, Samsul dilarikan ke rumah sakit (RS)pelat merah itu sekitar pukul 21.30 Minggu.

Sesaat sebelumnya, pria yang tengah menjalani masa penahanan tersebut terjatuh di kamar mandi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi.Keterangan yang dihimpun wartawan dari berbagai sumber, mantan bupati yang berperan besar merintis pembangunan Bandara Blimbingsari itu menderita komplikasi penyakit sejak beberapa tahun terakhir. Selain menderita tekanan darah tinggi, Samsul juga mengalami diabetes dan kerap mengeluh sesak napas. 

Oleh karena itu, meski tengah menjalani masa tahanan akibat tersandung kasus korupsi, Samsul rutin menjalani cek kesehatan di RS sepekan sekali, tepatnya setiap Senin. “Saat sakit terakhir beliau (Samsul) mengeluh sesak napas. Beliau masuk RS pada Minggu malam. Setelah sehari dirawat, beliau wafat,” jelas adik kandung Samsul, Naufal Badri, dikonfirmasi di rumah duka di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, pagi kemarin.

Naufal menambahkan, atas nama keluarga, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Banyuwangi apabila semasa hidup, Samsul melakukan kesalahan. “Kami juga menyampaikan terima kasihkepada seluruh masyarakat yang telah mendoakan almarhum (Samsul),” kata dia. Sementara itu, Kepala Lapas Banyuwangi, Marlik Subianto, membenarkan Samsul Hadi masuk RS sejak Minggu malam. 

Dikatakan, mantan bupati yang memopulerkan slogan “Banyuwangi Jenggirat Tangi” itu sehari-hari harus didampingi warga binaan yang lain, khususnya saat akan berdiri dan beraktivitas, termasuk saat ke kamar mandi. Sesaat sebelum dilarikan ke RS, mantan Bupati Samsul terjatuh di kamar mandi lapas. Sejurus kemudian, Samsul dievakuasi ke RSUD Blambangan untuk mendapat perawatan medis. “Beliau (Samsul) orangnya seolah tidak terlalu merasakan sakit yang diderita.

Beliau selalu ingin tampak sehat,” kenang Marlik. Kalapas Marlik menambahkan, Samdul Hadi menjalani masa tahanan di Lapas Banyuwangi sejak tahun 2007. Dari tiga kasus pidana yang menjeratnya, akumulasi pidana yang harus dijalani mantan bupati yang dikenal sangat merakyat tersebut mencapai 20 tahun. Lantaran sejak awal masuk Lapas Syamsul sudah menderita diabetes, imbuh Marlik, maka Samsul tetap ditahan di Lapas Banyuwangi. 

Dia tidak dipindahkan ke Lapas Sukamiskin seperti halnya terpidana kasus korupsi lain. “Itu rasa kemanusiaan pihak lapas. Apalagi, sakit yang diderita beliau bersifat permanen. Jadi agar dekat dengan keluarga, beliau tetap ditahan di Banyuwangi. Kami juga sudah lapor ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) bahwa beliau sakit,” cetus Marlik.

Sekadar tahu, mantan Bupati Samsul Hadi meninggal dunia pada usia 65 tahun. Pria kelahiran 23 April 1959 itu meninggalkan satu istri, yakni Erna Padmi Andajaningrum, dan tiga anak bernama Safrina, M. Nur Utama, dan Tholib. Samsul juga meninggalkan seorang cucu hasil pernikahan Safrina dan Nur M. Ridwan. (radar)