Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kapasitas 500, Diisi 800 Napi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

kapasitasBANYUWANGI – Kerusuhan yang ter jadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara (Sumut), memicu atensi jajaran Polres Banyuwangi. Untuk mencegah peristiwa serupa terjadi di Bumi Blambangan, polisi melakukan in speksi mendadak (si dak) di lapas kelas II-B Banyuwangi kemarin (17/6). Sidak kali ini dipimpin langsung Kapolres AKBP Nanang Masbudi.

Di dalam lingkungan lapas, Kapolres Nanang memantau sejumlah blok tahanan, di antaranya blok tahanan anak-anak dan blok tahanan perempuan. Perwira polisi dengan dua mawar di pundak tersebut juga melihat aktivitas napi yang tengah menata taman di lingkungan lapas. Dikonfirmasi sejumlah wartawan, Kapolres Nanang mengatakan, kunjungan ke lapas kemarin dilakukan dalam rangka silaturahmi dan membangun sinergisitas demi menciptakan keamanan yang kondusif di lingkungan lapas.

“Pas ca kejadian di Lapas Tanjung Gusta, kita akan lebih meningkatkan koordinasi dan sinergisitas dalam pengamanan Lapas Banyuwangi,” ujarnya. Dikatakan, kondisi Lapas Banyuwangi yang over kapasitas memungkinkan terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan. Beruntung, imbuh Kapolres Nanang, lokasi Lapas Banyuwangi berdekatan dengan lingkungan Polri.

Sehingga, memudahkan koordinasi dan akses pengamanan di lapas tersebut. “Setiap jam-jam rawan, polisi melaksanakan patroli di lingkungan lapas,” kata dia. Sementara itu, kepala  lapas Banyuwangi, Marlik Subiyanto, membenarkan kondisi Lapas Banyuwangi yang over kapasitas itu. Namun demikian, situasi di lapas yang dia pimpin tersebut masih terkendali dan kondusif. Idealnya, imbuh Marlik, daya tampung Lapas Banyuwangi 500 orang.

Tetapi, saat ini Lapas Banyuwangi menampung se kitar 800 orang, termasuk narapidana, tahanan titipan kejaksaan, dan tahanan titipan kepolisian. “Lapas ini over kapasitas sekitar 50 persen,” paparnya. Lebih jauh Marlik mengatakan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di lapas,pihaknya menjalin koordinasi intensif dengan pihak kepolisian.

Selain itu, pihak lapas juga menjalin komunikasi intensif dengan warga binaan. “Warga binaan dapat menyampaikan apa yang perlu mereka sampaikan. Apa permasalahan yang ada. Kita lakukan komunikasi. Itu penting demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (radar)