Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kapolres Buru Cukong Penambang Emas

GAGAL DIAMANKAN: Puluhan mesin gelondong di dalam gudang di Kampung Baru, Desa/Kecamatan Pesanggaran, Selasa (15/5) kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
GAGAL DIAMANKAN: Puluhan mesin gelondong di dalam gudang di Kampung Baru, Desa/Kecamatan Pesanggaran, Selasa (15/5) kemarin.

Gudang di Kampung Baru Masuk Kategori Home Industry

PESANGGARAN  – Terkuaknya gudang pengolahan emas ilegal di Dusun Kampung Baru, Desa/Kecamatan Pesanggaran, membuat geram petinggi Polres Banyuwangi. Kapolres Banyuwangi, AKBP Nanang Masbudi, menengarai home industry emas ilegal itu ada penyandang dananya. Dalam waktu dekat pihaknya akan menyita puluhan mesin gelondong di gudang tersebut. “Kita masih berkoordinasi dengan muspida, Perhutani, dan TNI. Kami yakin ada penyandang dana dalam proses pengolahan emas ilegal ini,” tegas kapolres saat dihubungi tadi malam.

Pihaknya masih bisa menoleransi kalau jumlah gelondong (mesin pengolah emas) berkisar 1 sampai 2 unit. Tetapi, di gudang di Dusun Kampung Baru itu sudah tidak bisa ditoleransi karena masuk kategori home industry. “Kami yakin ada penyandang dananya. Makanya pemilik modal gudang itu akan kita kejar sampai ke mana pun. Ini masuk pelanggaran yang harus ditindak tegas,” kata Nanang Masbudi. Kapan gudang tersebut digerebek lagi? Pihaknya tidak akan memberi waktu lama. Sebab, kalau home industry emas ilegal tersebut dibiarkan, maka bisa merusak tatanan yang ada. “Yang pasti kami tidak akan tinggal diam. Dari hulu sampai hilir terkait penambangan emas ilegal akan kita libas semua.

Cukong-cukongnya juga akan kita buru,” tegasnya. Terkait munculnya tim sebelas sebagai pengayom penambang liar, kapolres berharap agar tidak selalu mengatasnamakan rakyat. “Jangan mengatasnamakan rakyat kalau hanya untuk membela kepentingan cukong Kapolres Buru Cukong Penambang Emas cukong. Ujung-ujungnya rakyat malah jadi sapi perahan,” imbau perwira dengan dua melati di pundak itu.

Diberitakan sebelumnya, Situasi di Dusun Kampung Baru, Desa/Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Selasa siang kemarin (15/5) sempat memanas selama beberapa jam. Massa menghadang petugas yang akan menggerebek tempat pengolahan tambang emas liar di sebuah gudang milik Nuryasin, warga setempat. Memanasnya situasi tersebut bermula ketika puluhan petugas Perhutani Banyuwangi Selatan dibantu Muspika Pesanggaran mendatangi tempat pengolahan material emas ilegal itu sekitar pukul 10.00.

Sesampai di lokasi, petugas tak mendapat hambatan apa pun. Bahkan, para petugas bisa memeriksa isi gudang dengan leluasa. Diketahui, di dalam gudang tersebut terdapat deretan mesin gelondongan atau mesin pengolah tanah mengandung emas. Selain itu, di gudang tersebut juga tampak material tanah mengandung emas. Namun, beberapa menit kemudian, warga sekitar datang ke gudang tersebut. Semakin lama, jumlah warga yang datang semakin banyak, bahkan sampai mencapai 400 orang.

Nah, setelah itu para warga tersebut menghalang-halangi petugas Perhutani yang berusaha mengangkut mesin gelondongan dan material tanah di dalam gudang itu. Sehari pasca penghadangan aparat oleh ratusan massa, situasi di gudang pengolahan emas ilegal di Dusun Kampung Baru, Desa/Kecamatan Pesanggaran, sudah kondusif. Kapolsek Pesanggaran, AKP Supriyadi, melalui Kanitbinmas Aiptu Lipur juga membenarkan bahwa sebelumnya memang tersebar isu akan ada aksi penebangan pohon di sepanjang jalan menuju gudang.

Bahkan, untuk mengecek kebenaran kabar tersebut, kemarin malam Aiptu Lipur bersama beberapa anggota Polsek Pesanggaran melakukan patroli dan menemui warga sekitar gudang. Nah, berdasar informasi yang dia peroleh dari masyarakat, kabar tersebut ternyata tidak benar. “Sampai pukul satu tadi malam, saya masih ngobrol dengan warga sekitar gudang, Mas. Warga bilang, kabar tersebut (aksi menebang pohon, Red), hanya isu,” tandasnya.

Siapa yang menebarkan isu tersebut? Polisi bertubuh tinggi-besar itu mengaku kurang tahu persis. “Yang jelas ya pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,” ungkapnya. Bagaimana dengan mesin gelondongan dan material yang diduga mengandung emas? Menurut Lipur, semua barang tersebut masih utuh di dalam gudang. “Nggak ada yang berani mengambil, Mas, dan dikunci dari luar oleh Perhutani,” pungkasnya. (radar)