Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Kasek SDN 1 Kaligung Akui Serahkan Uang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

pSEMENTARA itu, dari 21 sekolah dasar (SD) penerima dana Bantuan Sosial (Bansos) Pendidikan 2014, salah satunya SDN 1 Kaligung, Kecamatan Rogojampi. Dalam daftar penyetor fee, sekolah yang dipimpin Kundono itu telah menyerahkan uang Rp 17.500.000. Uang tersebut diserahkan kepada koordinator lapangan (korlap) Ririn Puji Lestari dalam rapat bersama 21 kepala sekolah di SDN 2 Tampo, Kecamatan Cluring.

Saat penyerahan itulah, petugas tim khusus (timsus) anti-korupsi Kejaksaan Negeri Banyuwangi datang menyergapnya. Kepala Sekolah (Kasek) SDN 1 Kaligung Kundono mengakui telah menyetor sejumlah uang dalam pertemuan di SDN 2 Tampo.Nilainya sekitar Rp 17.000.000. ”Kami siap diperiksa kejaksaan,” tegasnya. Bagaimana kondisi rehabilitasi gedung SDN 1 Kaligung dengan kucuran dana bansos tersebut?  

Kasek Kundono mengatakan, pihaknya berencana menggarap proyek swakelola tersebut dengan sebaik-baiknya. Apalagi, sekolah yang terletak di Dusun Krajan, Desa Kaligung, tersebut lama tidak pernah mendapat dana bantuan rehab sekolah. Semenjak menjabat sebagai kepala sekolah 17 April 2012 lalu, Kundono mengaku sudah mengetahui ruang kelas sekolah dalam kondisi rusak berat. Kerusakan terlihat di ruang kelas satu, dua, dan tiga.

Kerusakan paling parah adalah bagian atap dan plafon. “Plafonnya dari gedeg (anyaman bambu, Red) dan sudah jebol semua. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan untuk keselamatan siswa,” beber Kundono. Oleh karena itu, pihaknya mengajukan proposal agar mendapat bantuan dana rehab untuk perbaikan ruang kelas yang rusak berat tersebut. Kemudian, pada Juli lalu proposal yang telah dikirimkan mendapat tanggapan pemerintah pusat. 

Setelah ditinjau, langsung disetujui dan mendapat bantuan hibah APBN tersebut. “Sejak menjabat kepala sekolah, baru kali ini saya mendapat bantuan, dan saya akan melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya,” imbuhnya. Saat wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi datang ke SDN 1 Kaligung, para siswa tengah bermain di halaman sekolah yang masih berdebu itu. Plafon tiga lokal ruang kelas sudah dibongkar. Lantai ruang kelas sekolah tersebut tidak ada yang berkeramik, hanya ruang guru saja.

Dua orang pekerja sedang mengerjakan kolom besi beton yang akan dicor menjadi tiang. Sementara itu, saat bersamaan digelar rapat antara kepala sekolah dan dewan guru yang dipimpin langsung Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Rogojampi, Hadi Hasan. Hadi Hasan kemarin tengah berkunjung ke sekolah tersebut. Sayang, saat akan dikonfirmasi terkait rapat yang digelar hampir dua jam tersebut, Hadi Hasan langsung meninggalkan tempat tanpa berkomentar sedikit pun. 

“Tidak ada hal khusus. Rapat hanya membahas pembinaan dinas, meliputi administrasi sekolah dan kelas,” terang Kundono. Sejumlah material bangunan, seperti semen, pasir, batu bata, besi, dan genting baru, sudah disiapkan pihak sekolah. Tidak ada kegiatan yang berlebihan di sekolah tersebut. Hanya ada tiga pekerja yang sedang mengerjakan kolom besi. “Tukangnya masih kurang. Kemungkinan seminggu lagi akan ada tambahan tukang,” ujar salah seorang pekerja.

Gedung sekolah yang didirikan tahun 1948 tersebut mendapat bantuan dari APBN senilai Rp 194.865.000. Sesuai Rencana Anggaran Belanja (RAB), bantuan senilai itu akan digunakan merehab tiga ruang kelas. Bagian yang rehab adalah bagian atap, plafon  alvalum, dan gawang pintu, jendela, dan teras ruang kelas dengan lebar dua meter. “ Kualitas akan saya sesuaikan spek dalam RAB. Malahan akan kita tingkatkan agar lebih bagus,” tandasnya. (radar)