Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Kebo-Keboan Diwarnai Tawuran

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

keboPenonton Jotosan, 7 Orang Terluka
SINGOJURUH – Keributan mewarnai ritual kebo-keboan di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, siang kemarin. Sekelompok pemuda terlibat tawuran saat berlangsung pergelaran musik setelah kebo-keboan selesai. Akibat tawuran itu, tujuh orang menderita luka-luka. Ada yang lebam dan sekadar luka lecet. Belum diketahui secara pasti penyebab tawuran antar penonton tersebut. Yang pasti sesama penuntun terlibat saling pukul. Bertarung, keributan bisa diredam. Namun, tak seberapa lama, terjadi kegaduhan lagi.

Kali ini skala keributan semakin besar dan lebih bringas. Penonton melempar batu dan tanah lumpur yang mengering dengan seenaknya. Akibatnya, ibu-ibu yang ikut menonton dari kejauhan juga ikut menjadi sasaran keributan. Bahlan, seorang ibu hamil yang sedang menonton nyaris menjadi korban kerusuhan antar penonton tersebut. Beruntung bapak-bapak yang menyaksikan peristiwa tersebut segera menggendong ibu hamil tersebut untuk di bawa ke mobil ambulans. “Saya kecewa, bagaimana orkes sebesar ini tak ada satupun aparat yang melerai,” celetuk seorang penonton. 

Pantauan koran ini, semula jalannya pertunjukan orkes yang diundang dalam acara kebo-keboan tersebut berjalan lancar. Satu persatu penyanyi mendendangkan lagu-lagu yang menghentak. Sejumlah penonton pun riuh dalam suasana kegembiraan. Pertunjukan orkes musik semakin meriah manakala artis papan atas Banyuwangi, Wandra, hadir mengisi acara tersebut. Tepuk tangan dan riuh penonton membuat suasana siang itu kembali ceria. Meski di bawah terik panas matahari yang begitu menyengat, pesona Wandra cukup menyedot animo masyarakat Banyuwangi yang hadir di tempat tersebut.

Sayangnya, tontonan gratis yang sengaja disuguhkan untuk menghibur masyarakat tersebut berubah menjadi gaduh. Setelah Wandra mendedangkan lagu kedua berjudul ”Roso Sejati? tiba-tiba sejumlah pemuda yang berada di bawah pentas langsung terlibat baku hantam dengan penonton lain. Tak pelak, kondisi itu membuat sejumlah penuntun Iangsung menyelamatkan diri. “Dari pada saya kena sasaran amukan mending lari duluan,” ujar Deny, seorang pemuda asal Desa Padang, Singojuruh. 

Melihat tawuran tersebut, artis yang terkenal dengan tembang berjudul Kalangan dan Ngobong Ati, ini langsung mengimbau agar penonton berdamai dan tidak bertengkar. Sejurus kemudian orkes pengiringnya pun juga ikut berhenti. Sayangnya, tidak ada satupun petugas kepolisian dan TNI yang mengamankan jalannya orkes musik tersebut. Beruntung, sejumlah panitia dan pemuda desa setempat meterai kejadian tersebut, agar tidak meluas.

Wandra pun kembali mendedangkan lagu kelima berjudul kelangan. Di tengah penonton sedang asyik bergoyang, aksi tawuran kembali pecah, tawuran kedua lebih parah dari yang pertama. Pantauan Jawa Pas Radar Banyuwangi, sejumlah aparat kepolisian dan TNI banyak hadir saat Bupati dan wakil Bupati Banyuwangi datang ke lokasi kebo-keboan. Sayang, begitu orang nomor satu di Banyuwangi itu meninggalkan lokasi, aparat kepolisian dan TNI juga ikut pulang. Maklum cuaca siang itu sangat terik. Akibatnya tawuran antar penonton tak bisa dikendalikan karena tak satupun aparat keamanan ada yang melerai. (radar)