Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kelulusan Ditentukan Passing Grade

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

kelulusanBANYUWANGI – Meski sudah mengikuti tes seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS), namun 2.997 honorer kategori dua (K2) tidak secara otomatis diangkat menjadi CPNS. Jika nilai hasil tes seleksi honorer itu tidak memenuhi passing grade, maka secara otomatis mereka akan kandas menjadi CPNS. Untuk meloloskan para honorer K2 itu, panitia seleksi nasional CPNS memasang passing grade tertentu. Namun, berapa passing grade nilai hasil tes tersebut, masih belum diketahui panitia seleksi daerah.

“Kita tidak diberi tahu berapa passing grade kelulusan. Hanya panitia seleksi nasional yang tahu,” ungkap Sekretaris seleksi CPNS honorer K2 Banyuwangi, Sih Wahyudi. Pengangkatan honorer K2 berbeda dengan pengangkatan honorer sebelumnya. Walau sama-sama mengikuti tes seleksi, namun mereka secara otomatis dapat diangkat menjadi CPNS. Sedangkan untuk honorer K2, mereka harus mengikuti test seleksi namun pengangkatannya tidak secara otomatis.

Honorer K2 dapat diangkat menjadi CPNS, apabila nilai ujian seleksi memenuhi passing grade. Jika kandas tahun ini, mereka masih memiliki kesempatan lagi untuk memperbaiki pada tahun 2014 mendatang. “Sesuai ketentuan PP 56 tahun 2012, pengangkatan honorer K2 menjadi CPNS dilakukan tahun 2013 dan 2014. Artinya, mereka yang tidak lolos tahun ini, kemungkinan besar masih bisa ikut tahun depan,” jelas Sih Wahyudi.

Hanya saja, lanjut dia, bagaimana mekanismenya belum ada regulasi yang mengaturnya. Hasil seleksi honorer K2 akan diumumkan pada awal Desember 2013 mendatang. “Tanggal berapa pengumumannya, kita belum tahu. Yang pasti, awal Desember sudah diumumkan,” jelas Sih. Ujian seleksi honorer K2 kemarin (3/11) diikuti sekitar 2.997 orang honorer K2. Dari 2.997 orang itu, satu orang honorer mengikuti tes seleksi di RS Yasmin, sedangkan 2.996 mengikuti seleksi di ruang kelas.

Satu honorer bernama Sofa Majida, honorer di SDN 1 Karangbendo, Kecamatan Rogojampi itu tidak bisa mengikuti tes seleksi di ruangan karena baru saja menjalani operasi caesar. Pihak dokter belum mengizinkan yang bersangkutan untuk meninggalkan rumah sakit. “Operasi caesar-nya baru dilakukan pada Jumat (1/11) lalu,” kata Sih Wahyudi. Karena tidak bisa mengikuti seleksi di ruangan, kata Sih Wahyudi, maka petugas dan pengawas mendatangi yang bersangkutan.

Saat mengikuti seleksi di rumah sakit, satu orang honorer itu mendapat pengawasan ketat dari petugas inspektorat dan kepolisian. Selesai pelaksanaan, ribuan lembar soal tes seleksi CPNS langsung dimusnahkan. Pemusnahan soal-soal itu dilakukan di lapangan depan Kantor Kecamatan Glagah. Sedangkan, lembaran jawaban langsung dikirim ke panitia seleksi nasional CPNS di Jakarta tadi malam. “Kelulusan tes seleksi itu bukan berdasar pada kuota namun ditentukan passing grade dari hasil tes,” tambah Sih Wahyudi.(radar)