Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Kelurahan Kampung Melayu Angkat Potensi Budaya Lokal

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

tim-video-kreatif-kelurahan-kampung-melayu-melakukan-pengambilan-gambar-ritual-pernikahan-kemarin-malam

Unggulkan Video Ritual Mupus Braen

BANYUWANGI – Persaingan lomba video kreatif competition tentang potensi desa dan kelurahan semakin seru. Masing-masing desa/kelurahan unjuk kebolehan potensi masing-masing. Kemarin (3/11), tim video kreatif dari Kelurahan Kampung Melayu mengambil gambar ritual pernikahan khas Mupus Braen beserta kuliner lokal yang ada dalam ritual tersebut.

Proses pengambilan video untuk lomba yang diselenggarakan Badan Pemberdayaan dan Masyarakat Desa (BPMPD) dan Jawa   Pos Radar Banyuwangi itu berlangsung malam hari. Pengambilan gambar dimulai dari proses rias dua pengantin.

Prosesi berjalannya pengantin hingga ke pelaminan juga ikut di-shooting. Tak lupa, hidangan-hidangan yang merupakan kuliner  asli masyarakat Kampung Melayu ikut dijadikan objek video. Seperti telur cit, acar ikan laut, uyah asem bance, dadar telur udang, jangan  bali yang berisi ontong, manisa dan pakis.

Ada juga kue basah seperti getuk pisang, kelepon,  uceng-uceng, tape ketan danketan merah hitam. Ketua Tim Video Kreatif, Subari Sofyan mengatakan, beberapa kebudayan yang berkembang  di Banyuwangi banyak diawali dari Kampung Melayu.

Kelurahan  yang berdempetan dengan  Kampung Mandar ini menjadi tempat persinggahan awal suku- suku yang menempati Banyuwangi. Seperti Suku Melayu, Suku Mandar, Tionghoa dan Jawa.  Mereka kemudian berakulturasi hingga munculnya sebuah kebudayaan homogen di Kelurahan Kampung Melayu.

Salah satunya terwujud dengan berbagai jenis kuliner, bahasa dan logat masyarakat sampai budaya ritual pernikahan. “Kita ambil gambar kebudayaan masyarakat sini. Mulai kuliner dan adat mereka dalam ritual pernikahan. Sebagai  sebuah khazanah adat tradisi yang   diciptakan bersama sama antara Masyarakat Melayu dan suku  pendatang lainnya,” jelas Subari.

Keunikan kebudayaan masyarakat Kampung Melayu, lanjut  Subari, akan dijadikan main course dalam video yang dibuat nya. Maka  porsi paling dominan tentang budaya masyarakat Kampung  Melayu akan diambil dalam bagian   video. “Selain itu akan kita ambil ritual lainnya. Kare na yang kami fokuskan nanti tentang budaya masyarakat Kampung Melayu,” jelas seniman tari tersebut.

Salah seorang petugas Kelurahan Kampung Melayu, Lina menambahkan, rekaman video ini nantinya akan membawa tema sejarah Kampung Melayu. Karena itu yang ditonjolkan dalam video tersebut adalah budaya masyarakatnya.

“Kita ambil satu sisi saja, karena dari sana sudah cukup untuk mengembangkan semua potensi Kampung Melayu,” pungkasnya. (radar)