Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kembangkan Kelas Aktif Berbasis Karakter

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Narasumber dari KPI Surabaya memandu pelatihan pengelolaan Kelas Aktif.

BANYUWANGI – Berubahnya paradigma pendidikan dari pengajaran menjadi pembelajaran menuntut guru untuk lebih kreatif. Kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang melibatkan siswa untuk aktif belajar secara maksimal.

Untuk itu Sekolah Dasar Islam (SDI) Al Irsyad Al Islamiyah Banyuwangi menggandeng Kualita Pendidikan Indonesia (KPI) Surabaya dan Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) mengadakan pelatihan pengelolaan kelas aktif berbasis karakter.

Pelatihan ini dilaksanakan di Garden Cafe, RS Yasmin selama tiga hari sejak kemarin (3/8).  Diikuti 56 peserta dari 12 lembaga pendidikan se Banyuwangi yakni SD Al Irysad, SMP Al Irsyad, TK Al Irsyad I Banyuwangi, TK Al Irsyad II Ketapang, SDI Al Khairiyah, SDI Muhamamdiyah 2, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darunajah 1, MI darunajah 2, SDIT Insan Cendikia Kalibaru, SDIT Arrohma Wongsorejo, SDN 1 Singotrunan, SDN 4 Singotrunan dan SDN 2 Tukangkayu.

Dalam acara ini, guru diberi bekal untuk menciptakan suasana kelas yang membuat siswa tidak jenuh dalam belajar, timbul aktifitas dari siswa dan menciptakan ide kreatif serta percaya diri siswa. Melalui diskusi siswa diajak untuk memecahkan suatu permasalahan. Biasanya pendidikan ini menggunakan sistem kelas yang berbentuk kelompok-kelompok kecil. Tentu kesemuanya berkaitan dengan pembentukan nilai karakter bangsa.

Dalam sambutannya, kepala Unit Teknik Dinas (UPTD) Pendidikan kecamatan Banyuwangi, Purwanto menuturkan program karakter bangsa adalah program pemerintahyang wajib didukung dan tentunya menjadi bagian dari kurikuluum pendidikan. “Pendidikan karakter kebangsaan yang dimaksud adalah Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945,” ujar Purwanto.

Sementara ketua Lajnah Pendidikan dan Pengajaran (LPP) Achmad Syauqi berpesan agar guru harus terus belajar. Melalui pelatihan ini guru diharapkan bisa mencetak generasi yang bisa menciptakan, tidak hanya menggunakan. (radar)