Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kembangkan Konsep Kota Banyuwangi Hijau

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

 

BANYUWANGI – Untuk mengantisipasi dampak negatif global warning, Banyuwangi terus bergerak menjadi kota hijau. Karena itu, Pemkab Banyuwangi mendorong semua instansi pemerintah dan swasta menjadi pelopor pembuatan taman-taman di lingkungan masing-masing.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Cipta Karya dan Penataan Ruang, Mujiono mengatakan, kota hijau itu penting. Sebab saat ini global warming terus terjadi dan mengubah ritme iklim sehingga berdampak pada kehidupan di bumi.

“Pemanasan global tidak bisa kita tolak, tapi paling tidak terus kita minimalisir. Salah satunya dengan mewujudkan Banyuwangi sebagai kota hijau,” kata Mujiono kampanye program kota hijau di Kantor Pemkab kemarin (18/5).

Kegiatan tersebut diikuti seluruh perwakilan SKPD, instansi vertikal, BUMN, TNI/Polri dan perbankan di Banyuwangi. Kota hijau adalah kota yang dibangun dengan terus memupuk semua aset yang ada seperti manusia, lingkungan dan sarana prasarana yang ada, dan bukannya justru mengorbankan aset kota.

Konsep pengembangan kota hijau merupakan salah satu solusi yang ditawarkan dalam berkontribusi pada permasalahan perubahan iklim. Beberapa ciri kota hijau, kata Mujiono, antara lain memanfaatkan secara efektif dan efisien sumber daya air dan energi, mengurangi limbah dan menerapkan sistem transportasi terpadu.

Juga menjamin kesehatan lingkungan, serta menyinergikan lingkungan alami dan buatan berdasar perencanaan dan perancangan kota yang berpihak pada prinsip pembangunan berkelanjutan (lingkungan, sosial, dan ekonomi).

“Salah satu upaya mewujudkan kota hijau itu, adalah menggalakkan pembuatan taman-taman kantor. Agar semua kantor lebih bersemangat, taman-taman kantor ini akan kami lombakan,” katanya.

Taman kantor itu, kata Mujiono, akan dinilai sekitar bulan Juli, tepatnya seusai Lebaran Idul Fitri mendatang. Penilaian atas taman kantor itu meliputi kriteria unsur estetika (keindahan dan proporsional), inovatif dan kreatif, aspek perawatan dan pemeliharaan, aman dan ramah lingkungan, ekonomis dan bermanfaat, serta melibatkan seluruh warga kantor dalam mewujudkannya.

“Masih ada cukup waktu untuk menyulap wajah kantornya menjadi lebih cantik, lebih sehat dan lebih nyaman,” kata Mujiono. (radar)