Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kembangkan Si Dayun, Durian Berdaging Ekstra Tebal

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

durianKALIPURO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kini tengah gencar melakukan pengembangbiakan durian lokal unggulan yang diberi nama “si dayun”. Sebab, di seantero wilayah Banyuwangi, terdapat satu pohon durian yang memiliki kelebihan daging buah ekstra tebal dan nyaris tak berbiji tersebut. Satu-satunya pohon durian itu tumbuh di Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro.

Saat Bupati Abdullah Azwar Anas berkunjung ke Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro, Selasa (12/3) lalu, orang nomor satu di Pemkab Banyuwangi itu dibuat terkesima saat mencicipi durian jenis “si dayun” tersebut. Meskipun ukurannya tidak terlalu besar, ternyata daging buah durian tersebut sangat tebal dan rasanya manis. Kepada sejumlah wartawan, Anas mengatakan, durian “si dayun” itu baru ditemukan dalam even kontes durian yang digelar Pemkab Banyuwangi sekitar dua atau tiga tahun yang lalu.

“Sejak beberapa waktu lalu, Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Dispertahutbun), sedang mengembangbiakkan durian “si dayun’ tersebut,” ujar Anas. Jika proses pengembangbiakan tersebut berhasil, maka penyebarluasan bibit durian tersebut ke seantero Banyuwangi bisa dilakukan. “Saat ini di Banyuwangi hanya ada satu pohon durian jenis “si dayun”,” paparnya. Selain durian “si dayun”, bupati juga menginstruksikan kepada jajaran Dispertahutbun mengembangbiakkan dua jenis durian lain.

Yakni durian oranye dan durian merah. “Pasar durian jenis “si dayun”, durian oranye, dan durian merah sangat terbuka lebar. Jangankan memenuhi permintaan dari luar daerah, permintaan dari warga lokal Banyuwangi pun belum tercukupi. Karena itu, ketiga jenis durian tersebut perlu dikembangbiakkan,” cetusnya. Sementara itu, saat melakukan kunjungan ke Desa Telemung, bupati yang didampingi beberapa kepala dinas, beberapa kepala desa dan kelurahan, serta dari Kecamatan Kalipuro itu mendapat keluhan dari para petani durian.

Mereka mengaku kesulitan memasarkan saat panen raya buah beraroma harum menyengat. Hal itu sering terjadi saat panen seperti sekarang ini. “Sudah disepakati. Masyarakat bisa menjual durian di kawasan kantor Disperindagtam. Tenda akan disediakan pemkab,” kata Anas. Selain melihat langsung proses panen durian lokal bersama para wartawan di kebun warga Desa Telemung, Anas juga memetik buah durian jenis import, yakni durian “montong”. Setelah itu bupati juga mengunjungi petani manggis yang saat ini juga sedang panen. (radar)

Kata kunci yang digunakan :