Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kemendiknas Sokong Penerbitan Buku Inovasi Desy

INOVATIF: Handoyo (kiri) dan penghargaan nasional PTK-PAUDNI.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
INOVATIF: Handoyo (kiri) dan penghargaan nasional PTK-PAUDNI.

Direktur Desy Education Banyuwangi, Handoyo Saputro, menjuarai lomba karya nyata dalam jambore PTK-PAUDNI tingkat nasional. Dalam waktu dekat, karyanya akan diterbitkan menjadi buku.

-SIGIT HARIYADI, Banyuwangi-

NAMA Handoyo Saputra memang sudah tidak asing lagi di dunia pendidikan informal di Banyuwangi. Lembaga kursus bahasa Inggris yang dia pimpin memiliki reputasi mentereng. Kursus bahasa Inggris yang dikelolanya telah “melahirkan” ribuan alumni. Selain itu, Handoyo juga berhasil menyabet juara I kategori pengelola lembaga kursus tingkat nasional belum lama ini.

Dalam lomba yang diikuti wakil dari 33 provinsi se-Indonesia itu, karya nyata yang dia susun ditetapkan sebagai yang terbaik. “Yang diuji adalah karya nyata, bukan hanya teori. Semua kita paparkan di depan dewan juri dengan bukti-bukti nyata,” ujarnya. Dalam waktu dekat, karyanya berjudul “Inovasi Pemasaran dengan Metode Desy” itu rencananya akan diterbitkan dalam bentuk buku.

Pembuatan buku tersebut mendapat sokongan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). “Karya saya itu sudah menjadi aset nasional. Setelah diterbitkan, saya akan melakukan sosialisasi,” kata dia. Karya nyata yang disusun berdasar pengalaman langsung Handoyo sebagai pengelola lembaga kursus itu diharapkan dapat dijadikan contoh bagi para pengelola lembaga kursus lain.

“Saya ingin berbagi kiat membesarkan lembaga pendidikan di Indonesia,” katanya. Menurut Handoyo, salah satu penilaian yang menjadi pertimbangan sehingga kar-ya nyata yang dia susun menyabet juara I adalah program kursus yang ditawarkan Desy Education meliputi semua segmen, mulai tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai tingkat profesional.

Akibatnya, program dan produk kursus yang di tawarkan semakin bervariasi. Penyerahan piala dan penghargaan pemenang diagendakan akan diserahkan Pre siden Susilo Bambang Yudhoyono di Is tana Negara 17 Agustus mendatang. “Peng hargaan ini akan semakin melecut semangat saya untuk terus membesarkan Desy Education,” papar alumnus Universitas Teknologi Surabaya (UTS) itu.

Uniknya, terobosan-terobosan yang dilakukan Handoyo dalam membesarkan lembaga kursus yang dia pimpin mendapat apresiasi rekan-rekannya sesama pengelola lembaga pendidikan informal. Sampai-sampai mereka menyematkan julukan sang inovator kepada Handoyo. Untuk menciptakan lembaga kursus yang andal, Handoyo berbagi kiat. Menurutnya bu tuh tiga modal dasar, yakni reputasi, pro duk, dan prestasi.

Di Banyuwangi, masyarakat sudah begitu kenal dengan Desy karena reputasinya cukup bagus. Berbekal re putasi, maka akan mudah menjual sebuah produk. Makanya tak heran, sejak ber diri tahun 1997, Desy punya tempat di hati masyarakat Banyuwangi. “Selain membuka tiga cabang di Banyuwangi, Desy Education juga membuka cabang di Kota Blitar dan satu cabang lagi di Surabaya,” tuturnya. (radar)