Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Kemiringan Tanah 45 Persen, 9 Kecamatan di Banyuwangi Rawan Longsor

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Ilustrasi Daerah Rawan Tanah Longsor.

BANYUWANGl – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memetakan sejumlah kawasan yang berpotensi menjadi titik rawan bencana longsor, dan banjir di Banyuwangi. Dari 25 Kecamatan, sembilan Kecamatan berpotensi besar dan rawan terjadi bencana longsor.

Kepala BPBD Fajar Swasana melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Eka Muharam mengatakan, sejumlah titik yang berada di lereng gunung atau dataran tinggi dengan tingkat kemiringan tanah mencapai 45 persen memiliki potensi tinggi terjadi longsor.

Titik rawan longsor itu memang menyebar di semua wilayah. Sembilan daerah itu, kata Eka antara lain meliputi Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Glagah, Licin, Sempu, Songgon, Pesanggaran, Glenmore, dan Kalibaru.

Hanya saja, titik kawasan longsor tersebut dinilai masih tidak terlalu berbahaya, dan tidak berpotensi mengganggu aktivitas warga karena mayoritas daerahnya cukup jauh dengan daerah permukiman penduduk.

“Hanya satu titik longsor yang kami nilai cukup mengkhawatirkan karena jaraknya dekat dengan kawasan permukiman, yakni di Dusun Sumberdadi, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran,” ungkap Eka.

Meski demikian, pihaknya tetap siaga dan selalu tanggap dalam kondisi apa pun. Terlebih dalam kondisi cuaca seperti saat ini, yang masih dimungkinkan dapat menimbulkan terjadinya bencana alam seperti tanah longsor, banjir, angin kencang serta angin puting beliung.

Untuk mewaspadai terjadinya bencana tersebut, pihaknya telah selalu menjalin komunikasi pada masing-masing petugas pembantuan penanggulangan bencana dan relawan di setiap Kecamatan. Setiap hari, selalu berkomunikasi melalui radio handy talkie (HT) untuk melaporkan kondisi cuaca di masing-masing kecamatan.

Hasil dari laporan relawan dan petugas pembantuan penanggulangan bencana di Kecamatan Pesanggaran, kondisi cuaca memang diselimuti mendung. Curah hujan yang terjadi dalam intensitas tidak terlalu lebat dalam waktu tidak terlalu panjang dan terus menerus.

Meski begitu, pihaknya mengimbau agar warga tetap waspada. Terlebih, kondisi cuaca di Banyuwangi juga kerap terjadi cuaca ekstrem yang tidak bisa diduga. Karena setiap saat. pihaknya juga mendapat peringatan dini dari Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi.

“Yang justru berpotensi terjadi bencana saat ini adalah angin kencang dan longsor,” terangnya. Bagi warga yang mengetahui terjadinya bencana seperti angin puting beliung, angin kencang, dan pohon tumbang yang dapat mengganggu aktivitas warga bisa segera menghubungi petugas BPBD.

“Selama 24 jam nonstop petugas BPBD selalu siap,” imbuhnya. Dia juga menambahkan, tidak semua kejadian dikategorikan sebagai bencana dan harus segera mendapatkan penanganan. Ada sejumlah kriteria dan klasifikasi, yang menjadi standar operasional prosedur (SOP) BPBD dalam melaksanakan tugas kebencanaan.

“Kalau hanya genangan air biasa tidak masuk kategori banjir. Apalagi tidak mengganggu keselamatan warga,” tandasnya. (radar)