Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kesiapan 40 Persen, Gerakan Belum Padu

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

kesiapanBANYUWANGI – Para calon pe serta Banyuwangi Ethno Car nival (BEC-3) dengan tema The Legend of Kebo-keboan mulai menjalani presentasi ke marin (22/8). Diiringi kolaborasi musik etnik dan mu sik modern, calon talent BEC tersebut menampilkan pa kaian bertema kebo-keboan di hadapan instruktur dan budayawan Bumi Blambangan. Presentasi kali ini digelar di aula Kampus Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba).

Se banyak 150 calon talent BEC-3 yang terdiri atas kebo geni, kebo bayu tirto, dan kebo bumi, serta 50 penampil terbaik BEC 2012 ambil bagian da lam presentasi tahap pertama tersebut Pelaksana Tugas (Plt) Ke pa la Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Ba nyuwangi, M. Bramuda menga takan, pihaknya melibatkan em pat budayawan Banyuwangi pada presentasi peserta BEC ke marin.

Empat budayawan tersebut ada lah Hasnan Singodimayan, Andang CY, H. Tejo, dan Syamsudin Adlawi. “Empat budayawan tersebut kami minta memberi masukan apa sajayang perlu diperbaiki para peserta,” ujar pejabat yang akrab dipanggil Bram tersebut. Menurut Bram, setelah menjalani presentasi tahap pertama kemarin, para calon pe serta BEC-3 tersebut akan menampilkan koreografi pada tang gal 26 Agustus sampai 27 Agustus mendatang.

Selanjutnya, tepatnya 3 Sep tember, seluruh calon talent BEC-3 melakukan presentasi tahap dua sekaligus penilaian. Bram mengungkapkan, BEC-3 yang akan dihelat 7 Sep tember mendatang akan di awali penampilan 300 penari gandrung. Prosesi ritual adat keboke boan juga akan ditampilkan di hadapan para penonton. Sementara itu, Samsudin Adlawi mengatakan, pada presentasi kemarin, kesiapan kos tum sejumlah peserta baru mencapai 40 persen.

Kekurangan lain, gerakan para ca lon peserta BEC- 3 tersebut ma sih belum padu dengan mu sik pengiring. “Tanggal 3 Sep tember mendatang, kostum pe serta harus sudah komplet. Gerakan peserta juga harus sudah nyambung dengan musik,” pintanya. Dikatakan, sejumlah lagu lokal Banyuwangi, di antaranya “Bang Cilang-cilung” dan “Lukluk Lumbu” akan mengiringi per jalanan peserta BEC-3. “Lagu Bang Cilang-cilung akan dijadikan opening.

Lagu tersebut sangat pas dengan kondisi terkini,” kata Samsudin. Samsudin menjelaskan, lagu “Bang Cilang-cilung” menggambarkan dua ekor kucing yang bertarung berebut tulang hing ga berhari-hari. Saat dua ku cing tersebut kehabisan energi, tiba-tiba datang seekor anjing. Sang anjing pun tanpa kesulitan merebut tulang yang diperebutkan dua kucing ter se but. “Tahun ini kan tahun politik.

Pemilihan legislatif (pileg) akan di gelar tahun depan. Pesan mo ralnya, meskipun terlibat per saingan, para caleg (calon anggota legislatif ) jangan saling menjatuhkan, jangan saling mengkritik dengan kritik yang tidak membangun. Jangan-jangan saat dua caleg tersebut ter libat persaingan yang tidak se hat, kursi yang diperebutkan ma lah direbut caleg lain,” jelas penulis antologi puisi Sunrise of Java tersebut. (radar)