Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Ketahuan Hamil, CJH Dipulangkan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Kepala Kemenag Slamet memberikan pembekalan kepada CJH di Kantor Kecamatan Giri, kemarin pagi (14/7).

BANYUWANGI – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyuwangi memberikan pembekalan terakhir kepada calon jamaah haji (CJH) di tingkat kecamatan. Kegiatan yang dikoordinir Kantor Urusan Agama (KUA) di tiap kecamatan itu berlangsung sejak tanggal 12 hingga 19 Juli 2017.

Kemarin pagi (14/ 7), Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyuwangi, Drs. H. Slamet, MHI menyampaikan pembekalan dan pemantapan teraklnir kepada CJH di aula Kantor Kecamatan Giri.

Slamet memaparkan jadwal keberangkatan dan pemulangan jamaah haji Indonesia. Khususnya jamaah haji asal Kabupaten Banyuwangi. “Kelompok terbang (Kloter) pertama diberangkatkan pada 28 Juli 2017 dan kloter terakhir berangkat pada 26 Agustus 2017,” ungkapnya dihadapan para CJH.

Slamet menerangkan bahwa CJH Kloter 35 dan 36 asal Bumi Blambangan akan diberangkatkan pada Senin (7/8) dinihari dari depan kantor Pemkab Banyuwangi. Rombongan CJH Kloter 35 akan masuk asrama haji Sukolilo di Surabaya pada pukul 11.00.

Sedangkan, CJH Kloter 36 transit lebih dahulu di Masjid Al Akbar Surabaya untuk salat duhur dan makan siang. “Kloter 35 dan 36 berangkat lewat tengah malam dari depan pemkab, sedangkan Kloter 37 berangkat jam 07.00 dari Jembatan Timbang Kalibaru,” terangnya.

Di Asrama Haji Sukolilo, imbuh dia, CJH akan diperiksa kesehatannya satu per satu. Terutama jamaah perempuan. “Jika ibu-ibu ketahuan hamil, maka akan langsung dipulangkan. Tanpa toleransi,” tegasnya.

Setelah beristirahat selama semalam, lanjut Slamet, CJH Kloter 35 akan terbang ke Madinah melalui Bandara Juanda pada pukul 11.10 WIB, Romobongan akan menikmati penerbangan selama 10 jam 18 menit.

“Jadi, tiba di Madinah sekitar pukul 22.00 WIB atau waktu asar di Arab Saudi,” tuturnya. Dalam pembekalan yang dipandu Kepala KUA Kecamatan Giri, Imam Muklis itu, Slamet berpesan agar CJH menjaga kondisi kesehatan sebelum pemberangkatan.

“Jangan terlalu capek menerima tamu sebelum berangkat baji. Tetap luangkan waktu untuk beristirahat,” pesannya. Menurutnya, perjalanan yang akan ditempuh dari Banyuwangi ke Surabaya membutuhkan stamina fisik yang kuat.

Apalagi penerbangan ke Arab Saudi cukup lama pula. Jika fisik CJH sehat, maka bisa menjalankan semua ibadah sunnah dan wajib di Madinah maupun Makkah. “Di Madinah, jarak hotel dengan Masjid Nabawi sekitar 1,5 Kilometer. Bahkan di Makkah, jarak antara maktab dengan tempat melempar jumroh ada yang 3,5 Kilometer, sehingga membutuhkan stamina fisik yang sehat,” cetusnya. (radar)