Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kini, Rumah Sakit Sediakan Rohaniawan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BULAN Ramadan telah menyapa kita kembali. Berkat izin Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang, sebuah episode kehidupan yang bermakna kenikmatan dan oleh karenanya sangat layak kita syukuri. Karena Allah telah berjanji dalam QS. Ibrahim: 7, Dia akan menambahkan kenikmatan pada mereka yang mampu bersyukur, dan sebaliknya azab yang pedih bagi mereka yang tidak bersyukur.

Sebagai upaya perwujudan rasa syukur itulah, maka pada hari Rabu, 13 Juli lalu, kami para direktur rumah sakit (RS) di Kota Banyuwangi dan sekitarnya yang tergabung dalam program “Salam Plan” berkumpul di RSUD Blambangan untuk mendiskusikan upaya terbaik apa yang dapat kita berikan saat ini, di rumah sakit masing-masing, dalam momentum bulan Ramadan kali ini.

Diskusi yang kemudian memunculkan sebuah semangat kolektif yang kami kemas dalam tagline “Rumah Sakit Peduli Ibadah/ Ibadah Friendly Hospital.” Sesuai Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, bahwa RS adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Atau definisi lain yang sudah cukup “tua” dari badan kesehatan dunia, namun masih tetap relevan, bahwa “The hospital is an integral part of social and medical organization, the function of which is to provide for the population complete health care both curative and rehabilitative, whose outpatient service reach out to the family and as home environment, the hospital is also a center for the training of health workers and for bio social research”.

Rumah sakit merupakan organisasi yang memadukan kepentingan sosial dan medis. Saat ini ditambahkan pula dengan kepentingan bisnis (ekonomi). Fungsinya adalah memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, dalam makna kuratif dan rehabilitatif, saat ini telah ditambahkan pula dengan fungsi preventif.

Misalnya medical check-up dan fungsi promotif. Misalnya adanya pemberian informasi tentang kesehatan di dalam rumah sakit. Sehingga orang yang membutuhkan rumah sakit bukan hanya orang yang sedang sakit. Saya mengajak Anda untuk sedikit mengurai tentang “ibadah”. Sebuah istilah yang saya yakin telah sangat akrab dengan kita.

Terlebih dalam suasana Ramadan ini. Mengapa kami merasa penting mendudukkan ibadah ini dengan dunia pengabdian yang kami geluti. Yaitu dunia rumah sakit? Jawabannya terletak pada urgensi ibadah dalam kehidupan manusia yang ternyata sangat sentral. Bahkan Allah SW T sebagai Yang Menciptakan kita semua telah menegaskan dalam QS. Adz Dzariyaat : 6, bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin adalah untuk beribadah.

Maka, dapat dibayangkan apa jadinya bila faktor ibadah tidak dilibatkan dalam aktivitas kita, tentu saja yang akan diperoleh pada akhirnya adalah kegagalan memenuhi tujuan penciptaan kita sebagai manusia. Jika rumah sakit dikatakan lahir dari rahim kemanusiaan, maka semakin relevanlah bagi kita untuk menghubungkan antara rumah sakit dengan misi penciptaan manusia itu sendiri, yaitu ibadah.

Di era modern sekarang ini, di mana persaingan sangat ketat, maka sudah selayaknya RSUD Blambangan menyediakan layanan yang bisa memuaskan customer. Salah satunya dengan cara menyediakan layanan ibadah sesuai dengan agama customer. Misal, menyediakan Rohaniawan (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha), menyediakan kitab suci, dll.

Sebagai contoh layanan ibadah untuk customer yang beragama Islam adalah mengingatkan saat tiba waktu salat, petunjuk arah kiblat di setiap ruangan, meminjam-kan perlengkapan salat dan Alquran, menyediakan panduan beribadah (bersuci, salat, dan puasa) untuk orang sakit, memberikan bimbingan rohani dan motivasi spiritual kepada pasien rawat inap dan keluarganya, menyediakan poster dan leafl et do’a untuk pembesuk pasien, menyediakan tenaga untuk azan dan iqomah bagi bayi baru lahir, dll.

Jika dikatakan sebagai cita-cita, itulah cita-cita kepedulian kami ketika membangun semangat “Rumah Sakit Peduli Ibadah.” Mohon doa restunya semoga Al-lah memampukan kami dalam merealiasikan cita-cita itu. Amin ya robbal ‘alamin. (radar)  Penulis adalah Direktur RSUD Blambangan