Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Kobaran Api ke Arah Barat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Penyebab Kebakaran Lereng Merapi Masih Misterius

KALIPURO – Kebakaran hutan dilereng Gunung Merapi makin meluas. Kobaran api malah merembet ke arah barat, tepatnya di kawasan hutan Lindung Banyuwangi Utara. Malam hari, api yang membakar kawasan hutan lindung tersebut terlihat jelas dari wilayah Ketapang.

Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD,  Eka Muharam Suryadi mengatakan, dari pantauan di Perkebunan Selogiri bahwa api sampai sekarang masih teerlihat membara.

Untuk arah api, menurut Eka, saat ini menuju ke arah barat atau tepatnya menuju arah kawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). “Api cenderung menuju ke atas gunung.” kata Eka.  Dia menambahkan, kebakaran hutan yang terjadi ini sangat jauh dari permukiman warga.

Pihaknya memperkirakan, jarak titik api dengan kawasan perkebunan Selogiri dan Pasewaran ada sekitar 10 km jauhnya. Meski cukup jauh, pihaknya masih melakukan pemantauan untuk mengantisipasi api menjalar dan mendekat ke permukiman warga.

“Untuk memadamkan mungkin sangat sulit. Kita hanya memantau dari dekat agar api tidak menjalar ke permukiman warga, tapi sangat jauh sekali saya kira jaraknya.” tambahnya.  Penyebab kebakaran bisa karena bahan pohon, ranting, maupun dahan yang mengering.

Eka juga menduga kalau kebakaran lahan hutan ini juga diakibatkan karena kelalaian manusia. Sebab, sangat  tidak mungkin sekali hutan tersebut membakar dirinya sendiri tanpa adanya pemicu api. “Kawasan yang terbakar jarang dilewati manusia. Tapi bukan tidak mungkin kebakaran ini disebabkan kelalaian manusia,” tuturnya.

Sampai saat ini, api juga masih membakar kawasan hutan lindung di Gunung Merapi. Intensitas api yang membakar kawasan hutan lindung ini juga tergantung kekuatan angin dan arah angin yang berembus setiap harinya. Laporan BPBD menyebut, kobaran api pada sejak pagi hari kemarin (25/10), terpantau lebih mengecil dan berubah arah ke arah barat.

Intensitas api berbeda pada malam sebelumnya (24/10) yang terpantau membesar. Karena pada malam itu, angin yang berembus juga sangat kencang. Sementara pemicu kebakaran seperti alang-alang maupun ranting pohon yang mengering juga banyak.

“Yang terbakar ini kebanyakan alang-alang yang sudah mengering. Kebakaran di Gunung Merapi ini setiap tahun selalu terjadi.” pungkasnya. (radar)