Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Korsleting Listrik, Asrama Ponpes Terbakar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Kerugian Ditaksir Mencapai Rp 200 Juta

SRONO – Kebakaran hebat melanda sebuah asrama Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nuur, Jl. Watugong, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Rabu malam (12/6) kemarin. Kebakaran itu diduga dipicu arus pendek listrik (korsleting). Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Hanya saja, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Api berkobar pertama kali diketahui pukul 20.30. Saat kejadian, asrama tersebut sedang kosong tanpa penghuni.

Semua santri tengah mengaji di gedung lain. Pengasuh Ponpes An-Nuur, KH. Hisyam Fadloli mengisahkan, kebakaran itu tanpa sepengetahuan para santri. Menurut dia, api berkobar justru diketahui pertama kali oleh warga yang sedang melintas di depan asrama ‘’Api muncul dari atap,” ujarnya saat ditemui di kediamannya kemarin. Setelah itu, para santri dibantu warga berusaha memadamkan api dan menyelamatkan barang di dalam asrama.

‘’Semua santri di sini bahumembahu memadamkan api. Santri perempuan ngangkut air pakai timba,” terangnya. Setelah susah payah, beberapa jam kemudian akhirnya api berhasil dipadamkan. Setelah itu, beberapa unit mobil pemadam kebakaran (PMK) tiba di lokasi untuk memastikan api benarbenar padam. “Api padam satu jam kemudian,” terang kiai asal Kutoharjo, Jawa Tengah, itu.

Dia tidak bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut. Hanya saja, dugaan kuat karena korsleting listrik. Sebab, api berkobar dari atap asrama. ‘’Kira-kira karena korsleting listrik,” terang kiai yang memiliki 300 santri itu. Atas musibah itu, Hisyam Fadloli memprediksi kerugian yang diderita mencapai Rp 150 juta hingga Rp 200 juta. Sebab, banyak barang berharga yang ludes dan tidak bisa digunakan lagi. ‘’Barang-barang yang rusak dan terbakar, seperti komputer, dan masih banyak yang lain,” sebutnya. (radar)