Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Krisis Akut, Persewangi WO

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Sore Ini Hadapi Persigubin, Pemain Tidak Berangkat

BANYUWANGI – Kabar pahit datang dari Persewangi di babak 16 besar Kompetisi Divisi Utama musim ini. Bagaimana tidak, The Lasblang (Laskar Blambangan) dipastikan tidak melakoni laga ketiga melawan tuan rumah Persigubin Gunung Bintang, Papua, yang sedianya akan digeber sore ini (10/9). Tanda-tanda Tim Merah-Hitam tidak bersinar itu sudah terlihat berdasar undian yang dirilis PT. Liga Indonesia pada babak 16besar.

Masuk di grup L, tim asuhan Bagong Iswahyudi itu harus bertemu dua tim asal luar Jawa, yaitu Martapura FC, Kalimantan Selatan; dan Persigubin Gunung Bintang, Papua. Satu tim lain adalah PSS Sleman. Sebetulnya, Persewangi juga sudah bertemu tim luar Jawa pada fase penyisihan grup 7, yaitu PS Sumbawa Barat, Persigo Gorontalo, dan Persbul Buol, Sulawesi Tengah. Namun, Nanda Pradana dkk mampu melakoni pertandingan tersebut meski dengan dana cekak. Namun, kali ini situasinya berbeda. 

Pada fase penyisihan Persewangi mampu meraih empat poin dalam lawatan ke Sulawesi melawan tuan rumah Persigo Gorontalo dan Persbul Buol. Sehingga, hasrat untuk memburu poin sangat besar dan berbuah manis dengan mengakhiri pertandingan sebagai pemuncak klasemen grup 7 yang diisi tujuh tim. Sebaliknya, Persewangi me nelan pil pahit dalam dua laga awal pada babak 16 besar. Celakanya, kekalahan itu diderita saat bertemu dengan tim asal Jawa, yaitu PSS Sleman pada laga tandang.

Yang lebih menyakitkan, Persewangi justru tumbang saat bermain di kandang sendiri melawan Martapura FC pada Sabtu lalu (6/9).Dua kekalahan itu sontak membuat peluang untuk lolos ke babak 8 besar semakin menipis. Meskipun, harapan untuk lolos sepenuhnya masih ada dengan masih menyisakan empat laga, yaitu dua partai kandang dua partai tandang. Hanya saja, dua laga away yang tersisa cukup berat. Bagaimana tidak, Persewangi harus melakoni partai tandang melawan Persigubin pada tanggal 10 September.  

10 hari berselang atau tanggal 20 September, tim pujaan rakyat Banyuwangi harus bersua dengan tuan rumah Martapura FC. Persewangi diprediksi gagal memetik poin di kandang lawan. Berdasar data statistik, Persewangi sudah kalah dengan Martapura FC di kandang sendiri. Padahal, Persigubin berhasil menahan imbang pada laga away melawan Martapura FC dengan skor 1-1. Selain itu, Persigubin juga berhasil menaklukkan PSS Slemandengan skor akhir 1-0. Sebaliknya, Persewangi takluk di tangan tim asal Jogjakarta itu dengan skor akhir 2-0.

Dengan demikian, Persigubin saat ini dinilai tim yang paling tangguh ketika bermain di kandang maupun tandang.  Andai Persewangi berhasil memetik poin di dua laga awal, kemungkinan untuk terus melakoni dua laga away ke Kalimantan dan Papua masih terjaga. Sebab, hasrat untuk mencuri poin di kandang lawan masih tinggi. Absen di partai resmi membuat Persewangi harus siap-siap menuai sanksi. Sanksi pertama adalah pengurangan tiga poin dan dikalahkan 3-0 oleh lawannya. Padahal, Persewangi belum mengantongi poin. Dengan demikian, nilai Persewangi menjadi minus 3. 

Selain itu, Persewangi akan dijatuhi hukuman dengan sanksi administrasi. Mengenai nominal, belum diketahui secara rinci biaya yang harus ditanggung Persewangipada babak 16 besar. Sebagai perbandingan, pada babak penyisihan lalu, PT Liga Indonesia memberikan sanksi hukuman sebesar Rp 25 juta bagi tim yang WO. Kegagalan Persewangi melakoni partai tandang itu menyusul tim tetangga Persid Jember. Saat itu, Persid Jember tidak bertanding melawan Persbul Buol di laga perdana. Kini, tim Macan Sangar itu degradasi ke level amatir Liga Nusantara pada musim depan. Nasib Persewangi yang tidak bisa melanjutkan pertandingan ke Papua sepenuhnya menjadi tanggung jawab manajemen. Sebab, manajemen dinilai sudah tidak sanggup mengelola tim secara profesional.

Padahal, tim tersebut merupakan kebanggaan rakyat Bumi Blambangan. Dengan demikian, manajemen tidak perlu memaksa untuk tetap bertahan dalam kompetisi musim depan. Pasalnya, jika tetap bertahan, maka situasinya nyaris tidak akan jauh berbeda dengan apa yang sedang dialami pada musim ini. Semua rakyat Banyuwangi jelas akan mengenang pengorbanan, jasa, dan pengabdian yang dilakukan manajemen untuk membesarkan Persewangi. Ketua Persewangi, Hari Wijaya, mengaku timnya tidak bermaksud untuk tidak melakoni pertandingan. 

Sebab, persiapan dalam tur ke Papua sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. ‘’Saya sudah pesan tiket,’’ dalihnya kemarin (9/9). Menurut dia, tiket yang dipesan untuk penerbangan ke Jayapura, Papua, itu untuk kuota 18 orang dengan dana Rp 116 juta pulang pergi (PP). Hanya saja, tiket tersebut tidak mampu dibayar sampai hari H. ‘’Sebenarnya tinggal membayar. Cuma, tidak ada dana untuk membayar,’’ terang Hari. Meski pada akhirnya tidak berangkat karena faktor finansial, dia mengutarakan tidak akan menyalahkan siapa-siapa. Sebab, selama ini, hanya dirinya yang berjuang sendiri dalam mengelola dan menghidupi Persewangi. ‘’Kemampuan saya terbatas,’’  akunya.

Bagaimana jika mundur dari Persewangi jika tidak mampu? Dia menegaskan, tidak masalah jika ada orang yang siap mengganti dirinya. Hanya saja, ada beberapa regulasi untuk menggantikan dirinya. Sebab, Persewangi merupakan klub profesional. ‘’Saya diganti gak apa-apa. Asal, itungane jelas sesuai dengan regulasi,’’ katanya. Dia mengklaim, ada yang mau masuk menangani Persewangi pada musim depan. Tapi, dia masih belum menjawab ya atau tidak. ‘’Ada yang mau masuk tahun 2015. Tapi, saya belum mengiyakan,’’ kata pria yang dikenal sebagai kontraktor itu. (radar)