Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Kulonprogo Potret Pergelaran Ritual Seblang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Perkembangan pariwisata berbasis budaya dalam alam yang dikembangkan Banyuwangi menarik animo pemerintah daerah lain untuk belajar ke Bumi Blambangan. Rombongan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Kolonprogo, Jogjakarta, rela menempuh perjalanan ratusan kilometer (Km) untuk menggelar studi banding untuk mengetahui pengelolaan pariwisata di kabupaten berjuluk Sunrise of Java kemarin (7/8).

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disbudparpora Kulonprogo, Joko Mursito mengatakan, studi banding di Banyuwangi dilakukan dalam rangka pengelolaan dan pengembangan desa budaya di Kulonprogo. “Kami memiliki 12 desa budaya. Di sana (Kulonprogo) sudah dilakukan pelatihan. Kami studi banding ke Banyuwangi untuk mencari tambahan inspirasi,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin.  

Dikatakan, pihaknya tertarik melakukan studi banding di Banyuwangi lantaran geliat pariwisata berbasis budaya di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini cukup pesat. “Karena itu, kami ingin tahu lebih dekat. Selain memiliki banyak destinasi wisata, pergerakan pariwisata berbasis budaya di Banyuwangi sangat signifi kan,” paparnya. Menurut Joko, salah satu tujuan studi banding di Banyuwangi ini adalah untuk “memotret” adat seblang.

Bukan sekadar bagaimana seorang penari seblang menari. Lebih dari itu, pihaknya ingin tahu bagaimana adat tersebut tetap tumbuh di tengah kehidupan masyarakat yang semakin modern. “Masyarakat sangat pendukung tradisi Seblang yang notabene hanya dilakukan minoritas masyarakat,” terangnya. Kedatangan rombongan Disbudparpora Kulonprogo ternyata membawa dampak positif bagi industri kecil dan menengah di Banyuwangi. 

Puluhan anggota rombongan tersebut memborong aneka souvenir dan batik khas Banyuwangi di Gedung Pamer dan Penjualan yang berlokasi di jalan A Yani, Banyuwangi, sore kemarin. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, udeng khas Banyuwangi dan pakaian berbahan batik khas Bumi Blambangan menjadi buruan utama rombongan asal Kulonprogo tersebut. “Kami berada di Banyuwangi selama tiga hari. Kami souvenir dan oleh-oleh lain di Banyuwangi untuk oleholeh,” pungkas Joko. (radar)