Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Lahan 880 Ha Rentan Kering

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Musim kemarau yang berkepanjangan mengancam ratusan hektare (ha) lahan pertanian di Bumi Blambangan. Saat ini, sedikitnya 880 ha lahan pertanian di Banyuwangi rentan dilanda kekeringan. Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Banyuwangi, Ikrori Hudanto mengatakan, sekitar 880 ha lahan yang rentan kekeringan itu tersebar di empat kecamatan, yakni di Kecamatan Pesanggaran sekitar 300 ha, Kecamatan Muncar 60 ha, Kecamatan Siliragung 240 ha, dan Kecamatan Bangorejo 280 ha.

Kecamatan Pesanggaran tersebar di tiga desa, yakni Desa Sumberagung, Pesanggaran, dan Sumbermulyo. Kecamatan Muncar tersebar di dua desa, yakni Desa Kedungrejo dan Desa Ringinpitu. Di Kecamatan Siliragung, potensi kekeringan lahan pertanian berada di Desa Buluagung, Seneporejo, dan Siliragung. Di Kecamatan Bangorejo, potensi kekeringan berada di Desa Sukorejo dan Desa Temurejo.

“Jika sampai Oktober mendatang tidak turun hujan, maka empat kecamatan yang rentan kekeringan tersebut akan berpotensi dilanda kekeringan,” jelas Ikrori. Hingga saat ini, belum ada lahan pertanian yang dilanda kekeringan hingga menyebabkan gagal panen. Tetapi, jika Oktober mendatang hujan tidak kunjung turun, maka akan berdampak pada penurunan produksi beberapa komoditas pertanian.

Berdasar pemetaan, kata Ikrori, kekeringan yang melanda tidak sampai mengakibatkan gagal panen. Kalau penuru-nan produksi memang sangat berpotensi terjadi akibat kekurangan air tersebut. Penurunan produksi pertanian itu dipicu menurunnya suplai air yang disebabkan berkurangnya debit air di beberapa sumber air. “Selama ini, beberapa lahan pertanian yang ber-potensi dilanda kekeringan itu menggantungkan suplai air pada irigasi,” kata Ikrori.

Dia menambahkan, selama ini 880 ha yang rentan kekeringan itu ditanami padi, jagung, dan komoditas per tanian lain. Untuk menghindari gagal panen, pihaknya sudah menyerukan petani agar tidak menanam komoditas yang membutuhkan banyak air. Pada musim kemarau, Dinas Pertanian meminta para petani mengatur pola tanam yang baik. Sebab, kalau memaksakan menanam komoditas yang banyak membutuhkan air, maka ancaman gagal panen lebih besar. “Mudahan-mudahan pada Oktober mendatang hujan mulai turun,” harapnya. (radar)