Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Lahan KIEB Tuntas 4 Bulan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

lahanPemkab dan 3 BUMN Teken MoU Kampe Industrial Estate 

GLENMORE – Momentum bersejarah bagi pem bangunan sektor industri ujung timur Pulau Jawa, terjadi di halaman Rumah Sakit Bakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, kemarin (8/3). Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggandeng Pemkab Banyuwangi sepakat untuk segera membangun Kampe Industrial Estate Banyuwangi (KIEB) di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. 

Proses kesepahaman pembangunan kawasan industri terpadu di sekitar Pantai Kampe itu tergolong berlangsung cepat. Awalnya, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berdiskusi kecil dengan menteri negara BUMN Dahlan Iskan saat sarapan di halaman belakang Pendapa Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi November 2013 lalu. Saat itu, Anas menyatakan Banyuwangi siap membangun kawasan industri terpadu di lahan eks HGU kebun kapuk di Kecamatan Wongsorejo.

Namun, penggunaan lokasi HGU kjebun kapuk tersebut terkendala problem pembebasan. Selanjutnya, Bupati Anas mengusulkan kepada Menteri Dahlan agar kawasan industri terpadu itu bisa menggunakan lahan PTPN XII di sekitar pantai Kampe, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Nah, menyikapi usulan Bupati Anas tersebut, Dahlan langsung menghubungi para direktur BUMN terkait untuk mengkaji dan menindaklanjuti usulan tersebut. Bak gayung bersambut, beberapa BUMN terkait langsung me respons positif.

Karena dengan adanya kawasan industri terpadu itu, percepatan pembangunan di wilayah timur Jawa Timur dan sekitarnya bisa terwujud. Setelah melalui beberapa tahap pembahasan, akhirnya tiga BUMN sepakat bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi mewujudkan kawasan industri terpadu itu. Akhirnya, dengan disaksikan Meneg BUMN Dahlan Iskan, Bupati Bayuwangi Abdullah Azwar Anas menandatangani MoU dengan tiga Direksi BUMN sekaligus.

Yang tanda tangan kemarin adalah Direktur Utama (Dirut) Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Irwan Basri, PT. Surabaya Industri Estate Rungkut (SIER), Rudy Wisaksana, dan Dirut PT. Pe labuhan Indonesia (Pelindo) III Djarwo Surjanto yang diwakili Direktur Keuangan PT. Pelindo III Wahyu Suparyono. Penandatanganan MoU antara Pemkab Banyuwangi dengan tiga BUMN tersebut terbilang cepat yakni hanya empat bulan. Hal ini membuat Bupati Anas merasa bangga dengan kepemimpinan Meneg BUMN Dahlan Iskan. 

“Beliau sangat inspiratif dan cepat mengambil keputusan bersejarah dalam pengembangan kawasan industri di Kecamatan Wongsorejo. Tentu kami sangat berterima kasih kepa da beliau,” kata Bupati Anas. Anas menuturkan, pembangunan KIEB sebenarnya sudah cukup lama dirancang. Bahkan beberapa tempat sudah di survei sebelumnya untuk mewujudkan impian tersebut. Namun dari beberapa tempat yang disurvei tersebut, di anggap tidak memenuhi kri teria untuk dibangun KIEB. 

“Hingga akhirnya pemkab menemukan tempat yang pas yaitu di daerah Wongsorejo, dan kebetulan lahannya milik PTPN XII,” tuturnya. Setelah menemukan lokasi yang tepat tersebut, bupati kemudian menyampaikan niat itu kepada Meneg BUMN Dahlan Iskan, saat yang bersangkutan kunjungan kerja ke Banyuwangi November 2013 lalu. “Tanpa kami sangka, Pak Dahlan begitu cepat mengambil keputusan yang sangat tepat ini,” tuturnya, di sambut tepuk tangan para hadirin. 

Sementara itu, Dirut PTPN XII Irwan Basri mengatakan, MoU tersebut dilakukan setelah PTPN XII melalui PT. Indah Karya, melakukan studi kelayakan di KIEB. Hasil studi awal yang dilakukan tersebut menunjukkan bahwa 898,6 hektare (Ha) lahan bisa disiapkan untukKIEB. Lokasi tersebut meliputi Afdeling Kampe seluas 130,6 Ha, Afdeling Sidomulyo seluas 503 Ha, dan Afdeling Wangkal-Secang seluas 265 Ha. Irwan Basri menyebutkan, kesempatan tersebut juga dila kukan MoU dengan para ke lompok tani kakao, kopi, dan gula kelapa.

“MoU ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan para petani,” harapnya. Sementara itu, Meneg BUMN Dahlan Iskan menyambut baik MoU tiga BUMN dengan Pemkab Banyuwangi tersebut. Dia menegaskan, cepatnya keputusan yang diambilnya terkait rencana pembangunan KIEB, tak lepas dari sosok Bupati Anas yang sangat bersemangat membangun daerahnya. Dahlan menegaskan, dirinya sudah meneguhkan di dalam hati, hanya akan membangun dengan kepala daerah yang memang bersemangat membangun daerahnya.

“Keputusan nya cepat saya ambil, karena bupatinya semangat,” tegasnya. Selain bersemangat membangun daerah, Bupati Anas menurut Dahlan juga dikenal sebagai sosok energik dan tidak mbulet dalam memberikan izin usaha. “Biasanya kalau bupatinya semangat memberi izinnya juga tidak mbulet,” tandasnya. Selain menanggapi soal MoU KIEB, Dahlan juga sempat melakukan dialog secara langsung dengan perwakilan kelompok tani kakao, kopi, dan gula kelapa dengan memanggil para ketuanya ke atas pentas kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, Dahlan meminta semua perwakilan kelompok tani tersebut untuk menanggapi penandatanganan maksud dan harapannya terkait MoU dengan PTPN XII tersebut. Sekadar tahu, kedatangan Dahlan Iskan dalam acara di ha laman Rumah Sakit Bakti Husada Krikilan itu disambut antusias para hadirin yang sudah menunggu di lokasi sejak pagi. Begitu tiba di rumah sakit tersebut, Dahlan langsung disambut antusias para petani gula, petani kopi, petani kakao, mahasiswa, tokoh masyarakat, tokoh agama, mahasiswa serta berbagai elemen lain. 

Selama berjalan menuju kursi depan yang sudah disediakan, Dahlan, dihadang para hadirin yang berebut salaman dan minta foto bareng. Suasana makin meriah ketika panitia menampilkan para atlet berkebutuhan khusus ke atas pentas untuk menari Poco-poco. Melihat hal itu, secara spontan Dahlan tersebut langsung naik ke atas pentas dan bergabung dengan para atlet untuk ikut menari Poco-poco. Bahkan Bupati Abdullah Azwar Anas dan Dirut PTPN XII Irwan Basri juga ikut naik ke atas pentas menari Poco-poco bersama. (radar) 

Kata kunci yang digunakan :