Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Latih Gunakan Alat Pasca Panen Padi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GLAGAH-Beras adalah bahan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Kestabilan stok beras sangat besar pengaruhnya terhadap kestabilan politik mau-pun ekonomi Indonesia. Upaya untuk meningkatkan produksi padi selama ini telah berhasil dilakukan, namun belum diikutipasca panen dengan baik.

Nah, Kabupaten Banyuwangi ikut mendukung pencapaian sasaran produksi beras Jawa Timur tahun 2012 sebanyak 13.978.973 ton. “Komitmen penyediaan ke-butuhan strategis tahun 2014 adalah 10 juta ton,’’ ungkap Djati, yang mewakili Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Ikrori Hudanto, kemarin.

Djatimenambahkan, salah satu upaya andalan untuk mencapai surplus 10 juta ton beras adalah penanganan pasca panen. Sebab sampai saat ini, tingkat susut hasil panen dan pasca panen masih cukup tinggi, yaitu diperkirakan mencapai 7 sampai 10 persen. “Oleh karena itu, untuk menekan susut hasil tersebut diperlukan upaya penanganan pasca panen melalui alat Paddy Mower,’’ jelasnya di hadapan petani yang hadir di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah.

Sementara itu, Kabid Pertanian Tanaman Pangan Ir. Pratmadja Gunawan mengatakan bahwa Direktorat Pasca Panen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Pertanian, Kehu-tanan, dan Perkebunan telah mengalokasikan dana tugas pembantuan tahun 2012. Dana itu digunakan untuk pengadaan alat pasca panen berupa Paddy Moweruntuk empat kelompok tani (Poktan).

Di antaranya, Poktan Glory Kecamatan Glagah, Poktan Paksi Emprit Kecamatan Songgon, Poktan Akasia Kecamatan Sempu, dan Poktan Karya Manunggal Kecamatan Muncar. “Semoga para operator dapat merakit sendiri dan mampu mengoperasikan Paddy Mower,dengan baik dan benar, sehingga kehilangan hasil dapat ditekan sekecil mungkin,’’ harapnya. (radar)