Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Laut Dikotori Limbah Ubur-ubur

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

MUNCAR – Pencemaran laut di kawasan Muncar belum berhasil ditangani dengan baik. Tak ayal, para nelayan sulit mendapatkan ikan.  Salah satu pemicu kaburnya ikan dari perairan Muncar adalah pembuangan limbah pabrik yang tidak memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Kondisi terbaru, pencemaran laut di kawasan itu semakin menjadi dengan adanya pembuangan limbah uburubur.

Akhir-akhir ini limbah ubur-ubur langsung dibuang ke bibir pantai. Itu terjadi karena ubur-ubur memang diproses di sekitar Pelabuhan Muncar. ‘’Lautnya kotor kayak gini karena limbah,’’ cetus Salami, seorang nelayan asal Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, di Pelabuhan Muncar kemarin (18/5). Dia mengatakan, laut di sekitar Muncar tak hanya tercemar limbah dari pabrik. Yang terbaru adalah limbah ubur-ubur. ‘’Limbah ubur-ubur yang dibuang ke laut,mau dibuang ke mana,’’ kata Salami.

Dia menyebut, pencemaran parah karena banyak pabrik yang membuang limbah langsung ke laut. Pada musim seperti ini, pencemaran kian parah karena ditambah limbah pengolahan ubur-ubur. ‘’Karena itu, pemerintah harus bertindak,” desaknya Sementara itu, seorang pekerja di pengolahan ubur-ubur, Panji, mengakui bahwa limbah hasil olahan ubur-ubur itu langsung dibuang ke laut melalui saluran irigasi. Dia me nambahkan, aktivitas pengolahan ubur-ubur itu baru be berapa hari berlangsung. ‘’Ya di buang di selokan.

Ini masih empat hari ini,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Panji mengatakan, dalam sehari, ubur-ubur yang diproses mencapai lima ton. Biasanya itu dikerjakan 10 hingga 15 orang. ‘’Biasanya malam diproses. Lalu proses fermentasi dibiarkan selama 5 hari,” terangnya. Dia menjelaskan, proses fermentasi menggunakan ga ram dan tawas itu bertujuan membuang racun.

Ubur-ubur ola han itu dipasarkan ke luar ne geri. ‘’Fermentasi itu untuk membuang racun. Jadi, kalau sudah diwadahi timba, sudah tidak gatal,’’ paparnya. Pengamatan Jawa Pos Radar Banyuwangi, tempat pengo lahan ubur-ubur tersebut ber ada di kawasan Pelabuhan Muncar. Proses pengolahan itu hanya bersifat tradisional. Tem pat pengolahan itu hanya be ratap terpal layaknya tenda kemah Pramuka. (radar)