Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

LCM Ketapang Terapkan Sistem Buka Tutup

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

vlcmKALIPURO – Setelah sempat dua hari terhambat akibat angin kencang dan kabut tebal, aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang kembali normal kemarin (23/3). Pasalnya, dalam sehari kemarin, kondisi cuaca di kawasan perairan Selat Bali cukup kondusif. Meski demikian, PT ASDP Indonesia Ferry (IF) Cabang Ketapang tetap “menyiapkan” skema buka tutup. Artinya, jika sewaktu-waktu cuaca ekstrem kembali melanda, aktivitas pelayaran kapal ferry trans Jawa-Bali, itu akan kembali ditunda.

 Manager Operasional PT ASDP IF Cabang Ketapang, Saharuddin Koto mengatakan, sejak pagi hingga kemarin siang, kondisi cuaca di perairan Selat Bali cukup kondusif. Aktivitas penyeberangan pun berjalan lancar Menurut Saharuddin, mengingat cuaca ekstrem kerap melanda wilayah perairan Selat Bali sejak beberapa hari terakhir, pihaknya masih menerapkan skema buka-tutup penyeberangan. “Jika sewaktu waktu terjadi cuaca ekstrem, penyeberangan akan ditunda.

Ini semata-mata kami lakukan untuk menjamin keselamatan penyeberangan dan keselamatan seluruh pengguna jasa,”  ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya, aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang sempat tersendat selama dua hari berturut-turut. Pada Jumat (21/3), otoritas setempat memberlakukan penundaan penyeberangan hingga lima jam lebih akibat angin kencang. Sehari berselang, tepatnya Sabtu (22/3), penundaan penyeberangan diberlakukan selama 25 menit menyusul kabut tebal melanda perairan Selat Bali.

Informasi yang berhasil dihimpun wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pada Jumat, penundaan aktivitas penyeberangan dilakukan sejak pukul 09.45. Aktivitas pelayaran sempat dibuka kembali pada pukul 10.45. Namun, tak lama berselang, yakni sekitar pukul 11.00, angin kencang kembali menerjang. Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, otoritas setempat kembali memberlakukan penundaan pelayaran. Kendaraan dan penumpang yang sudah berada di atas kapal pun diturunkan kembali.

Akibatnya sudah bisa ditebak, antrean panjang kendaraan yang hendak menyeberang ke Pulau Bali tidak dapat dihindarkan. Hingga akhirnya, ketika angin kencang benar-benar reda pukul 14:50, aktivitas penyeberangan kembali dibuka. Artinya, penundaan penyeberangan tersebut berlangsung lima jam lebih. Pada Sabtu, penundaan penyeberangan dilakukan sejak pukul 11.40 hingga pukul 12.05.

Berbeda dengan sehari sebelumnya, penundaan pelayaran akibat kabut tebal di sekitar Pelabuhan Gilimanuk, Bali, kali ini tidak sampai menyebabkan penumpukan kendaraan. “Memang pada Jumat dan Sabtu sempat terjadi penundaan pelayaran. Tetapi Alhamdulillah hari ini (kemarin) cuaca kondusif sehingga penyeberangan berjalan lancar,” pungkas Saharuddin. (sgt/aif)

Kata kunci yang digunakan :