Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

LCT Pancar Indah Karam

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

lctBelasan Truk Sarat Muatan Ikut Terendam

BANYUWANGI – Kapal landing craft tank (LCT) Pancar Indah karam di Selat Bali Rabu Malam lalu (2/7). Kapal milik PT. Makmur Bersama itu miring saat mendekati Pelabuhan kati Gilimanuk sekitar pukul 22.15 WIB. Meski tidak ada korban jiwa, karamnya kapal pengangkut barang tersebut menimbulkan kerugian cukup besar . Selain mengakibatkan kapal rusak, belasan truk besar dan muatannya yang diduga bernilai ratusan juta rupiah juga rusak.

Informasi yang didapatkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, kapal tersebut berlayar dari Pelabuhan Ketapang pukul 21.00 WIB dengan tujuan Pelabuhan Gilimanuk. Saat pelayaran itu, kapal LCT Pancar Indah itu mengangkut 26 penumpang dan 9 anak buah kapal (ABK). Ketika posisi kapal 150 meter mendekati Pelabuhan Gilimanuk, kapal tersebut miring sekitar 15 derajat. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.15 WIB. Kemudian, kapal itu berangsur-angsur terendam dan karam hingga kemiringan sekitar 30 derajat.  

Meski demikian, bodi kapal tersebut tidak tenggelam seluruhnya. Sebab, kedalaman laut di lokasi kejadian hanya beberapa meter. Pada kemiringan tersebut, lunas kapal sudah menyentuh dasar laut. Manager Operasional Pelabuhan Gilimanuk, Wahyudi Susianto mengatakan, dalam manives LCT Pancar Indah tercatat muatan berupa 16 unit truk. Jenisnya terdiri atas 11 unit truk besar sekelas Fuso dan 5 truk besar sejenis tronton. Selain itu, manives juga mencatat kapal itu mengangkut lima unit motor.

”Motor di dalam kapal itu tercatat milik para ABK,” jelas Wahyudi Susianto. Sayang, belum ada informasi yang jelas dari pihak PT. Makmur Bersama terkait penyebab karamnya kapal tersebut. Akan tetapi, berdasar penjelasan resmi pihak pelabuhan yang disampaikan General Manager ASDP Ketapang- Gilimanuk, Waspada Heruwanto, bahwa kapal yang dinakhodai Rendra Wijaya itu karam diduga karena faktor cuaca. Saat itu, jelas Waspada Heruwanto, di perairan Ketapang-Gilimanuk cuaca cukup buruk. 

Penyebabnya secara pasti masih dilakukan penyelidikan oleh tim investigasi. ”Penyebab pastinya kami masih menunggu hasil investigasi tim yang telah dibentuk,” ujar Waspada. Tim investigasi itu melibatkan beberapa pihak, di antaranya syahbandar, pihak pelayaran, polisi perairan, dan TNI Angkatan Laut (AL). Saat disinggung tentang aktivitas penyeberangan Ketapang- Gilimanuk, Waspada memastikan tidak ada gangguan. Sebab, PT. ASDP Indonesia Ferry (PT IF) Ketapang sudah menyediakan 45 unit kapal. Kapal yang sedang beroperasi saat ini 36 unit.

”Cadangan masih ada. Jadi, penyeberangan Ketapang-Gilimanuk tidak terganggu,” ujar Waspada. Kepala Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Wirawan mengatakan, demi memudahkan proses evakuasi LCT Pancar Indah, pihaknya memindahkan muatan truk terlebih dahulu. Kemarin siang seluruh muatan truk sedang dipindah ke darat. Proses evakuasi muatan kapal tersebut sudah dilakukan sejak pagi. 

Akan tetapi, tim evakuasi mengalami kesulitan karena sampai pukul 13.00 siang kemarin, air laut masih pasang. Syahbandar Nyoman mengatakan, proses evakuasi lebih mudah dilakukan pukul 19.00 tadi malam. ”Pukul 19.00 nanti (tadi malam, Red) air laut baru surut,” ujar Nyoman Wirawan. Sementara itu, sampai berita ini ditulis tadi malam, kapal masih belum bisa dievakuasi.

Sebab, rencana mengapungkan kapal tersebut ternyata tidak bisa dilakukan. ”Kalau tidak bisa diapungkan, maka harus ditarik alat berat. Mendatangkan alat berat itu juga butuh waktu lama,” ujar Manager Operasional Pelabuhan Gilimanuk, Wahyudi Susianto, saat dihubungi Jawa Pos Radar Banyuwangi sore kemarin. Wahyudi Susianto masih belum bisa memperkirakan kapan kapal itu bisa dievakuasi. ”Kami masih menunggu alat berat itu,” pungkasnya. (radar)