Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Lima CJH Gagal Terbang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Ketua kloter 37, syafa’at, menjenguk Mashud Ibrahim, 83, yang menjalani perawatan di RSU Haji Surabaya, kemarin (8/8).

Masih Dirawat di RS Haji Sukolilo

BANYUWANGI – Lima calon jamaah haji (CJH) asal Banyuwangi dikabarkan tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci. Empat dari lima CJH tersebut sakit dan harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit umum (RSU) Haji, di Surabaya, kemarin (8/8).

Dari lima CJH, satu orang dari kloter 36 dan empat sisanya dari kloter 37. Seorang CJH dari kloter 36 yang sakit diketahui bernama Supiatin, warga Desa/Kecamatan Purwoharjo. Saat pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat lalu, Supiatin masih terpantau sehat. Begitu masuk di asrama Haji Sukolilo Surabaya kondisinya lemah karena penyakit jantungnya kambuh.

“Sempat dilarikan ke rumah sakit dr. Soetomo Surabaya, karena kondisinya cukup lemah,” ujar ketua kloter 36 Banyuwangi, Mustain Hakim. Dari 450 orang CJH kloter 36, hanya tertunda satu orang karena sakit dan harus diisi oleh CJH asal Situbondo yang kondisi kesehatannya mulai membaik setelah di rawat di rumah sakit (RS) haji Surabaya.

Empat CJH lainnya yang tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci berasal dari kloter 37. Tiga di antaraya harus menjalani perawatan tim medis. Mereka adalah Mashud Ibrahim, 83, warga Dusun Krajan, RT 5 RW 1, Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung; Achmad Budianto, 45, warga Dusun Krajan RT 02/ RW 13, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar; dan Sri Pujiawati Mulyadi Mustari warga Dusun Wadung Dolah, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng.

“Mahmuda istri dari Achmad Budianto menunda keberangkatannya karena harus menunggu suaminya di rumah sakiti. Total ada empat CJH dari kloter 37 yang tertunda keberangkatannya,” ungkap ketua kloter 37 Banyuwangi, syafa’at.

Kondisi kesehatan tiga orang CJH tersebut, kata syafaat, mendadak drop saat masuk asrama haji Sukolilo Surabaya. Tak ingin terjadi sesuatu hal yang fatal, ketiga CJH langsung mendapatkan penanganan tim medis.

Bahkan, ketiganya juga harus mendapatkan bantuan selang infus pada lengannya untuk mempercepat pemulihan kesehatan. Hingga menjelang keberangkatan pukul 15.10 Selasa sore (8/8), ketiga CJH tersebut kondisinya masih lemah, dan harus mendapatkan perawatan tim medis di RS Haji Surabaya.

Para CJH asal Banyuwangi yang sakit sudah didampingi petugas dari Kemenag, Banyuwangi yang berada di Surabaya. Jika kondisi kesehatan para CJH tersebut sudah membaik dan memungkinkan, akan diberangkatkan dengan kloter CJH yang saat itu sedang berangkat menuju Tanah Suci.

“Mohon doanya, di kloter 37 ada lima CJH yang risiko tinggi dan bantuan kursi roda,” tandas syafa’at. Sementara itu, sebelum terbang menuju Bandara Udara Internasional Juanda, para CJH dari kloter 35 dan 36 sejak pagi sudah bersiap di asrama Haji Sukolilo Surabaya. Mereka menerima visa, paspor serta living cost (uang saku) sebesar 1.500 real.

“Alhamdulillah CJH dari kloter 35 sehat dan bisa terbang semua ke Tanah Suci, mohon doanya,” pungkas Yatmo, Ketua Rombongan KBIH Sabilillah. (radar)