Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Lima Kunci Terbebas dari Korupsi

BELA GURU: Ketua LKBH PGRI Achmad Wahyudi menyampaikan unek-unek guru di hadapan Kapolres dan Kajari.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
BELA GURU: Ketua LKBH PGRI Achmad Wahyudi menyampaikan unek-unek guru di hadapan Kapolres dan Kajari.

ROGOJAMPI- Seminar hukum yang dihadiri 1.000 lebih guru yang tergabung dalam PGRI itu berlangsung gayeng. Acara yang diselenggarakan atas kerjasama Forum Kemisan Radar Banyuwangi, PGRI, dan Dinas Pendidikan itu tidak hanya menyorot masalah nasib guru terkait kekerasan terhadap anak didik.

Acara yang dihadiri oleh Ketua Pengurus Besar PGRI DR. Sulistiyo, MPd itu sekaligus ajang curhat bagi guru. Sebagian guru juga mengeluh terkait pengelolaan dana Bantuan Operasional Siswa (BOS) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK). Mereka selalu waswas, jika salah bikin laporan keuangan.

Sebab, kesalahan itu tidak menutup kemungkinan bisa berhadapan dengan hukum. Belum lagi kalau persoalan ini sudah disusupi oleh LSM maupun wartawan bodrek. Tidak sedikit LSM maupun wartawan mencari-cari kesalahan pelaksanaan proyek, tapi ujung-ujungnya minta uang. ”Keluhan itu kerap kita terima dari para guru.

Mereka takut didatangi LSM maupun wartawan yang hanya mencari-cari kesalahan,’’ ungkap Sekretaris PGRI Siswaji yang didapuk menjadi moderator seminar. Apa yang disampaikan Siswaji itu tampaknya juga dirasakan para guru. Selama ini mereka ketakutan dalam mempertanggungjawabkan keuangan.

Belum lagi kalau kepala sekolah tersebut merangkap sebagai bendahara, sekretaris, guru, dan kepala tata usaha (TU). ”Di sekolah terpencil kasek memang merangkap TU dan bendahara. Sehingga, sudah pusing ngurusi kurikulum sekolah, masih dibebani laporan pertanggungjawaban keuangan,’’ kata Siswaji. Keluhan guru itu langsung dijawab oleh Kapolres AKBP Nanang Masbudi.

Agar guru-guru tidak terjerat kasus korupsi, Kapolres memberikan tips singkat bagaimana menangani BOS maupun DAK lebih aman. Kunci sukses pertama, lanjut Kapolres, adalah tertib program. Dengan tertip program diharapkan tidak ada kesalahan dalam menyusun anggaran. Tips kedua, tertib pelaksanaan dilanjutkan pertanggungjawaban adminsitarisi, keuangan dan pengawasan.

”Pengawasan bisa melibatkan internal dan eksternal. Kami yakin, kalau lima kunci ini dijalankan, bapak-ibu tidak bakalan terjerat korupsi,’’ kata Kapolres. Dalam kesempatan tersebut Kapolres juga menyampaikan bahwa dalam setahun polres memiliki tangung jawab moril terhadap penanganan kasus korupsi. Setahun ada target penangann lima kasus korupsi. ”Tahun ini sudah terpenuhi empat kasus,’’ imbuhnya. (radar)