BANYUWANGI – Merubah sesuatu dari tidak ada menjadi ada, merupakan sebuah upaya yang luar biasa. Merubah lingkungan sekolah yang gersang dan tandus menjadi sebuah lingkungan yang hijau bersih dan nyaman adalah tindakan yang memerlukan semangat sangat tingi. Tidak cukup seminggu dua minggu, butuh waktu berbulan- bulan, bahkan hampir satu tahun untuk menyulap sekolah yang penuh dengan tumbuhan hijau. Termasuk semua aktivitas dan perilaku orang di dalamnya.
Dari semua upaya tersebut, lima Sekolah Dasar (SD) di Banyuwangi mendapat anugerah Sekolah Adiwiyata Mandiri dari Bupati Banyuwangi. Sertifikat bertuliskan Adiwiyata Mandiri tersebut diserahkan Bupati Abdullah Azwar Anas pada apel pagi di halaman Kantor Pemkab Banyuwangi bersamaan dengan peringatan hari Lansia. Kelima sekolah tersebut adalah SDN Kebalenan, SDN 3 Panderejo, SDN 4 Penganjuran, SDN Tamanbaru, dan SDK Santa Maria. Lima sekolah ini tidak hanya berhasil menyulap lingkungan sekolah menjadi asri dan teduh.
Akan tetapi, penilaian Adiwiyata mencakup 4 aspek. Yakni kurikulum berbasis lingkungan,kebijaksanaan berwawasan lingkungan, partisipasi masyarakat sekitar, dan sarana prasarana. Menurut Kepala SDN 4 Penganjuran, Lusiana Srihandayani, SPd, MPd, tidak hanya sarana sampah atau sekedar pot-pot bunga yang ditata di sekitar sekolah. Tetapi hingga pemisahan sampah dan pengolahan wajib ada. Sementara Hj Setyaningsih, Kepala SDN Kebalenan menambahkan, di sekolahnya ada pasukan khusus yang giat dalam kegiatan Adiwiyata ini.
Mulai dari member contoh kebersihan, mengajak hidup bersih dan sehat. Dalam hal pembelajaran, contohnya bidan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), tidak sekedar menjejali siswa dengan teori di dalam kelas saja. Tetapi melibatkan siswa secara langsung pada lingkungan diluar kelas. Misalnya mengamati makhluk hidup di sekitar laboratorium hijau di sekolah. Harapan dari kelima kepsek ini, penganugerahan ini bukanlah tujuan akhir tetapi harus berkelanjutan dan berkesinambungan. (radar)
