Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Limbah Pelabuhan Dibuang ke Persawahan

Abdul Rohman menunjukan limbah yang dibuang di persawahan dan menutup selokan di Dusun krajan, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, kemarin (8/11).
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Abdul Rohman menunjukan limbah yang dibuang di persawahan dan menutup selokan di Dusun krajan, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, kemarin (8/11).

MUNCAR –  Limbah hasil pengerukan di Pelabuhan Muncar, dibuang sembarangan tempat, salah satunya di persawahan dekat musala di Dusun Krajan, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar kemarin (7/11).

Selama ini limbah hasil pengerukan pelabuhan, menumpuk di sekitar pelabuhan. Dan itu, menuai protes warga sekitar pelabuhan karena bau. Di pelabuhan karenanya tidak ada tempat, lalu dibuang di sini,” terang Abdul Rohman, 49, warga Dusun Krajan, Desa kedungringin, Kecamatan Muncar.

Menurut Rohman, pembuangan limbah hasil pengerukan pelabuhan itu sering dibuang disembarangan. Bahkan, ada yang dijual kepada warga yang membutuhkan. “Ada yang dijual juga, kok,” ujarnya.

Limbah hasil pengerukan pelabuhan, lanjut dia, harusnya dibuang ke tempat khusu. Apalagi, sampai saat ini pengerukan masih berlangsung. “Seharusnya segera dicarikan solusi,” cetusnya.

Pembuangan limbah di persawahan Dusun Krajan, Desa Kedungringin, masih kata dia, membuat warga banyak yang mengeluh. Tetapi, warga hanya diam dan memilih tidak bereaksi. “Tidak ada yang berani lapor ke Desa atau lainnya, karena takut,” ungkapnya.

Menurut Rohman, tanah yang dibuat tempat pembuangan limbah itu sebenarnya tanah produktif. Tanah itu cukup subur dan selama ini ditanami padi. “Itu tanah subur, tapi malah dibuat tempat pembuangan limbah,” katanya.

Pj Kepala Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, Wahyudi mengaku tidak mengetahui ada pembuangan limbah dari pengerukan pelabuhan ke persawahan dekat musala. “Tidak ada laporan dari warga, pemilik tanah juga diam,” ujarnya.

Wahyudi menegaskan akan bertindak dengan mengirimkan surat teguran kepada pelaksana proyek pengerukan pelabuhan. Sebab, limbah itu membuat warga resah. “Kita akan kirimkan surat teguran,” katanya. (radar)