Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Limbah Ubur-ubur Cemari Laut

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

limbahMUNCAR – Musim ubur-ubur (jellyfish) saat ini bisa menjadi tambahan pendapatan sebagian nelayan di Muncar. Namun, limbah ubur-ubur itu ternyata mengancam lingkungan. Akibat limbah ubur-ubur dibuang ke laut, kuantitas dan kualitas ikan tangkapan terancam. Kini nelayan asal luar Banyuwangi juga melirik ubur-ubur. Hal itu berpotensi menimbulkan masalah baru, yaitu persoalan lingkungan. Kuat dugaan, usaha itu dilakukan tanpa izin dan tidak mengikuti kaidah penanganan limbah yang memadai.

“Di musim ubur-ubur saat ini banyak yang meraup untung. Banyak pemodal dari luar daerah datang untuk ikut menikmati hasilnya. Sayang, mereka membuka usaha tanpa disertai pengolahan limbah yang baik,” beber Sudirman, pemerhati kelautan Muncar. Sudirman menambahkan, pemodal biasanya menyewa lahan untuk kegiatan produksi Hal itu menjadi persoalan tersendiri bagi lingkungan. Jika limbah tidak diolah dengan baik, perusahaan-perusahaan di Muncar sering kena batunya.

”Pengusaha lokal sering menjadi kambing hitam pencemaran perairan Muncar,” ungkap Sudirman. Ubur-ubur memang diolah menggunakan bahan yang relatif aman, seperti tawas, kaporit, dan garam. Hanya saja, bila volumenya dalam jumlah besar, maka akan mencemari lingkungan. Bila limbah ubur-ubur di buang ke laut tanpa diolah dengan baik, efek jangka pendeknya keberadaan ikan bisa terancam. “Ikan bisa mati dan nelayan akan kesulitan tangkapan ikan lagi,” ujarnya. (radar)