Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Mal Pelayanan Publik Beroperasi Pekan Depan

Bupati Anas pantau mal pelayanan publik
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Bupati Anas pantau mal pelayanan publik

BUPATI Abdullah Azwar Anas tampaknya tidak main-main dengan rencana pengoperasian mal pelayanan publik di Banyuwangi. Setidaknya, itu terbukti dari gerak cepat bupati bersama seluruh satuan kerja terkait dalam mempersiapkan pusat layanan publik terpadu satu pintu tersebut.

Bahkan jlka tidak ada aral, mal pelayanan publik yang ditempatkan di gedung eks Mall of Sri Tanjung (MOST) tersebut akan mulai dioperasikan pekan depan. Tak pelak, mal pelayanan publik ala Pemkab Banyuwangi ini digadang-gadang menjadi yang pertama di Indonesia.

Rencana pengoperasian mal pelayanan publik pada pekan depan itu diungkapkan Bupati Anas kemarin (2/10). Rencana itu dia sampaikan saat meninjau langsung gedung eks MOST yang berlokasi di sebelah barat Pasar Banyuwangi tersebut.

Anas mengatakan, masyarakat bisa mengakses sekitar seratus jenis layanan, salah satunya layanan administrasi kependudulcan dengan mendatangi mal pelayanan publik tersebut. Selain itu, layanan perizinan yang selama ini tersebar di sejumlah kantor satuan kerja perangkat daerah (SKPD), seperti advice planning hingga izin mendirikan bangunan (IMB), dan lain-lain juga akan digeser ke mal pelayanan publik ala Pemkab Banyuwangi itu.

Bukan itu saja, Pemkab juga bakal bekerja sama dengan pihak Polres Banyuwangi untuk membuka layanan surat izin mengemudi (SIM) di mal pelayanan publik tersebut. “Selain itu, kami juga akan berusaha berkomunikasi dengan pihak imigrasi agar pengurusan paspor bisa ditempatkan di mal pelayanan publik ini,” kata Anas.

Anas mengatakan, mal pelayanan publik tersebut akan mulai dibuka dan diuji coba mulai pekan depan. Untuk itu, dia menginstruksikan instansi terkait, khususnya Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Penataan Ruang (PU-CKPR) melakukan pembenahan gedung eks MOST.

“Sebenarnya setahun lalu, kami telah rancang mal pelayanan publik. Tetapi waktu itu kita harus menunggu permasalahan aset MOST. Alhamdulillah, aset MOST sekarang tuntas, jadi persiapan pengoperasian mal pelayanan publik itu kami kebut. Semua sistem dan sumber daya manusia (SDM) akan kami integrasikan di sini,” ujamya.

Menurut Anas, dengan mal pelayanan publik, maka pelayanan masyarakat menjadi ringkas, transparan, dan bersih. “Tidak ada pungutan tidak resmi alias pungutan liar (pungli). Kalau ada layanan yang mewajibkan perlu retribusi daerah, bisa langsung bayar ke loket bank yang disediakan di sini,” tegasnya.

Dari sisi SDM, imbuh Anas, SDM Pemkab Banyuwangi harus dipaksa siap. “SDM harus dipaksa siap. Warga perlu kepastian, transparansi dan percepatan. Saya sudah konsultasi ke pemerintah pusat, petugas garda depan pelayanan atau front liner boleh diberi tambahan insentif agar kinerjanya makin oke dan menutup celah pungli,” ujarnya.

Masih menurut Anas, pada tahap awal mal pelayanan publik memang hanya disiapkan di tengah Kota Banyuwangi. Namun, mengingat wilayah Kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini sangat luas, maka kedepan layanan serupa juga akan di buka di wilayah Banyuwangi selatan.

“Karena Banyuwangi ini daerah paling luas di Jawa, maka tempat dengan fungi serupa kita siapkan di wilayah selatan. Misalnya di Kecamatan Genteng. Tapi bertahap dulu seraya menunggu mal pelayanan publik di pusat kota ini terus disempurnakan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU-CKPR Mujiono, mengatakan sebelum soft launching mal pelayanan publik dilakukan, pihaknya akan menuntaskan penyiapan infrastruktur gedung eks MOST. Salah satunya menyiapkan fasilitas untuk kalangan disabilitas.

“Akan kami siapkan ramp (bidang miring) untuk memudahkan pengguna kursi roda mengakses mal pelayanan publik tersebut,” ujarnya. Selain itu, Dinas PU-CKPR akan melakukan pengecatan bagian depan dan dalam gedung MOST.

Untuk menambah kenyamanan pengunjung, imbuh Muji, pihaknya akan memasang pendingin ruangan (AC) serta menata landscape di halaman depan gedung yang akan dijadikan mal pelayanan publik tersebut.

Bukan itu saja, Mujiono mengaku pihaknya juga bakal melakukan pembenahan toilet dan perbaikan sarana air bersih di lokasi tersebut. Itu semua akan kami tuntaskan dalam sepekan,” kata dia.

Seperti diberitakan, rencana Pemkab Banyuwangi membuka mal pelayanan publik bakal segera terwujud. Setelah mengunjungi Azerbaijan untuk melihat langsung pelayanan publik satu pintu di negara tersebut, Bupati Abdullah Azwar Anas langsung ancang-ancang merealisasikan mal pelayanan publik di kabupaten berjuluk The Sunrise Of Java ini.

Bupati Anas difasilitasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) untuk mengunjungi mal pelayanan publik di Azerbaijan pekan lalu. Azerbaijan dipilih sebagai jujugan kunjungan kali ini lantaran negara yang berada di benua biru, Eropa, tersebut memiliki pelayanan publik terbaik di dunia versi Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB).

Di Azerbaijan, Anas melihat ASAN Xidmat, institusi pelayanan publik terpadu di Azerbaijan yang ditetapkan sebagai yang terbaik oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam United Nation Public Service Award (UNPSA).

“Di Azerbaijan, mal pelayanan publik terpadu melayani 400-an urusan warga. Kami ingin di Banyuwangi diterapkan, tentu secara bertahap, kita terus lengkapi dan sempumakan. Kami juga bicarakan dengan kepolisian dan Ditjen imigrasi agar pelayanan yang terkait urusan kepolisian serta keimigrasian dipindah di Banyuwangi,” ujarnya. (radar)