Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Malam Dihotmix, Pagi Disekop

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SRONO – Merasa tidak puas dengan pengerjaan proyek pemeliharaan jalan di Desa Sukonatar hingga Desa Kebaman, Kecamatan Srono, Banyuwangi, sejumlah anggota LSM membongkar paksa jalan hotmix yang baru selesai dikerjakan.

Dengan menggunakan sekop, anggota LSM itu membongkar aspal hotmix di bagian tepi. Selanjutnya, bongkahan hotmix itu ditunjukkan pada sejumlah warga. “Dibongkar paksa dengan pakai sekop,” cetus Kepala Desa (Kades) Sukonatar, Ali Masroni.

Menurut Kades Masroni, proyek pemeliharaan jalan itu merupakan lanjutan dari Desa Sukopuro  menuju Dusun Wagud, Desa Kebaman, hingga jalan di Dusun Mangunrejo, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar. Proyek pemeliharaan jalan itu mencakup lokasi sepanjang 400 meter.

“Pemeliharaan jalan di tiga desa,” terangnya. Proyek lanjutan itu, terang Masroni, dikerjakan pada Sabtu malam (16/5) oleh CV. Permata Biru Bangkit Banyuwangi dengan konsultan CV. Jaya Sukses. “Paginya saya dilapori warga ada yang protes pengerjaan proyek itu,” kata kades.

Menurut Kades Masroni, orang yang protes itu adalah Muhammad Kahfi, 57, yang juga Wakil Bupati (Wabup) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Banyuwangi. “Alasannya, jalan terlalu tipis, kasar, dan menggunakan batu bekas milik warga,” katanya.

Tidak puas dengan pengerjaan proyek tersebut, Kahfi memanggil beberapa anggota LSM untuk meninjau pengerjaan jalan tersebut. Bahkan, aspal jalan yang baru selesai dikerjakan itu tiba-tiba dibongkar menggunakan sekop.

Selanjutnya, aspal hotmix yang sudah mengelupas itu diambil dan dimasukkan tas kresek untuk dibawa ke Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (PU, BM, CK, TR) Banyuwangi. “Jalan yang akan dirusak itu sebetulnya banyak, tapi saya cegah,” ujar kades.

Warga yang mengetahui peristiwa itu sempat geram dengan ulah anggota LSM itu. Apalagi, mereka bukan warga Dusun Sukopuro, Desa Sukonatar. Padahal, warga sudah menyambut baik perbaikan jalan itu. “Kami bersyukur jalan diperbaiki, karena telah lama rusak,” cetus Sujari Firdaus, 58, salah satu warga setempat.

Warga berterima kasih jalan di depan rumahnya diperbaiki, sehingga kini kembali mulus. Apalagi, perbaikan itu menjelang bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri. “Jalan yang dirusak itu kita uruk agar tidak membahayakan,” katanya. (radar)