Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Marak Aksi Siang-Malam

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

ajakSEMENTARA itu, peringatan Sumpah Pemuda tahun 2013 di Banyuwangi diwarnai gelombang demonstrasi mahasiswa. Aktivis mahasiswa asal berbagai kampus dan organisasi, di antaranya Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Banyuwangi, turun ke jalan untuk merefleksi kembali makna Sumpah Pemuda.

Dimulai Minggu malam (27/10), puluhan anggota BEM se-Banyuwangi bersama aktivis GMNI menggelar refleksi peringatan sumpah pemuda di depan Patung Garuda Pancasila, sebelah barat Pendapa Sabha Swagata Blambangan “Kami ingin mengajak pemuda bangkit dan bergerak membangun bangsa dan daerahnya,” ujar Made Briyan, koordinator aksi. Sementara itu, pagi kemarin (28/10) giliran aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ca bang Banyuwangi menggelar aksi serupa.

Mereka menggelar orasi di dua tempat, yakni di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Wisma Raga Satria dan Simpang Lima, Banyuwangi. Banyaknya kalangan pemuda yang kurang menjiwai dan mengaplikasikan motivasi Sumpah Pemuda menjadi pelecut para aktivis HMI menggelar refleksi Sumpah Pemuda kemarin. Para mahasiswa ter sebut juga menyayangkan banyaknya kaum muda yang mengonsumsi narkoba. “Kami miris melihat per pecahan di kalangan pemuda. Itu ter gambar dari kasus tawuran antar pelajar yang cukup marak.

Kami juga prihatin dengan banyaknya pemuda yang mengonsumsi narkoba. Generasi muda adalah generasi emas yang harus dikawal sebagai calon penggerak dan pelaku pembangunan bangsa di masa sekarang dan masa mendatang,” kata M. Nuril Wijayanto, koordinator aksi. Menurut Nuril, pemuda merupakan salah satu ujung tombak progresivitas pembangunan daerah dan negara. Karena itu, para pemuda harus bangkit dan bersatu dalam menegakkan keadilan dan memberantas korupsi di negara ini.

Khusus Banyuwangi, aktivis HMI menyorot pemimpin daerah (bupati) yang berasal dari kalangan muda. Bupati telah berkontribusi meningkatkan capaian pembangunan di Bumi Blambangan. Namun, mahasiswa meminta bupati memberikan ruang gerak bagi generasi muda Banyuwangi untuk berpartisipasi dalam pembangunan. “Pemerintah melalui Dinas Pemuda dan Olah raga (Dispora) kini terkesan meninggalkan para pemuda. Banyak program kepemudaan yang kurang mengena. Hanya ada seminar-seminar dan tidak ada tindak lanjut yang signifikan,” sesalnya. (radar)