Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Mata Hati Peringati 40 Hari Habib Alwi

LANJUTKAN MISI: KH. Badruddin (kiri) bersama keponakan almarhum, Habib Abdurrahman sesaat sebelum acara peringatan 40 hari Habib Alwi, kemarin malam.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
LANJUTKAN MISI: KH. Badruddin (kiri) bersama keponakan almarhum, Habib Abdurrahman sesaat sebelum acara peringatan 40 hari Habib Alwi, kemarin malam.

BANYUWANGI—Peringatan wafatnya 40 hari Habib Alwi bin Syech Abu Bakar Makkatul Mukarromah, yang meninggal di Makkah berlangsung khidmat, kemarin malam.

Peringatan yang berlangsung di rumah kediaman almarhum Habib Hadi bin Abdullah bin Umar bin Abdullah bin Soleh Al-Hadar di Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi itu dihadiri para habib, ulama, dan santri Habib Alwi.

Rangkaian doa yang dimulai dengan manaqib, tahlil, hotmil Quran, dan istighotsah (Mata Hati) silih berganti dibacakan oleh habaib.

Keponakan almarhum, Habib Abdurrahman bin Umar bin Syech Abu Bakar mengatakan, sejak tahun 1952, Habib Alwi meninggalkan Banyuwangi berhijrah ke tanah suci Makkah.

Kepergiannya ke Makkah bersama sang kakak Habib Husin bin Abu Bakar untuk belajar. “Baru tahun 1972 beliau pulang ke Banyuwangi dan bertemu teman-temannya.

Selama berada di Banyuwangi Habib Alwi terketuk hatinya untuk membantu masyarakat yang kekurangan, khususnya pendidikan.

Oleh karena itu, beliau menghubungi temannya yang ada di Arab Saudi untuk membantu misinya membantu masyarakat Banyuwangi,” tutur Habib Abdurrahman.

Perjuangan Habib Alwi semasa hidupnya dapat lilihat di beberapa wilayah Banyuwangi. Dengan perjuangannya, beliau membangun masjid, musala, sumur bor, panti jompo, TPQ, dan Darul Aitam.

“Sudah ada 250 tempat yang beliau bangun, makanya saat peringatan 40 hari wafatnya Habib Alwi dihadiri warga yang lingkungannya mendapat bantuan dari Habib Alwi,” ungkapnya.

Sementara itu, anak angkat sekaligus santri Habib Alwi, KH. Badrudin menjelaskan, dirinya adalah salah satu yang diberi wasiat oleh almarhum untuk memperjuangkan misinya membantu masyakarat yang tidak mendapatkan pendidikan dan kebutuhan secara baik.

Menerima wasiat itu, kiai pengasuh Pondok Pesantren Darussyafa’ah Sumberurip, Desa Barurejo Blokagung, Kecamatan Siliragung itu menerima dengan ikhlas. Bahkan melalui majelis dzikirnya, Mata Hati (Manaqib, Tahlil, Hotmil Quran, dan Istighotsah ), kiai akan menggelar khaul Habib Alwi setiap hari Sabtu Kliwon pagi setiap bulannya.

Tempatnya bergantian, tapi yang pasti tempatnya dimana beliau pernah membangun jariyah,” ungkap kyai kharismatik itu.

Dikatakan, melalui karomah Habib Alwi, pihaknya saat ini menerima siswa baru gratis dan siap melayani masyarakat melalui doa dan dzikir. Ritual doa dan dzikir ini akan dilakukan di Ponpes Darussyafa’ah Sumberurip, Desa Barurejo Blokagung setiap malam Selasa dan Jumat sore.

“Jadi bagi masyarakat yang saat ini mendapat permasalahan dunia, silakan datang untuk berdoa dan dzikir bersama kami,” kata Kiai Badruddin. (Radar)