Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Mayat Sapran Menggantung di Pohon

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Sapran tewas menggantung di pohon rambutan di tengah kebun salak Dusun Krajan Wetan, Desa Wonosobo, Sabtu siang (10/6).

SRONO – Warga Dusun Krajan, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, digegerkan dengan penemuan mayat yang telah membusuk, Sabtu siang (10/6). Saat ditemukan, mayat berkelamin lelaki itu tubuhnya menggantung di pohon rambutan yang ada di tengah kebun salak.

Korban yang tubuhnya sudah penuh dengan belatung itu, ternyata Sapran, 65, warga setempat. Dugaan kuat, korban yang diduga sudah meninggal sejak enam hari lalu itu bunuh diri karena sedang mengalami depresi.

Mayat Sapran kali pertama ditemukan Sukarno, 68, tetangganya sendiri. Sekitar pukul 14.00, Sukarno pergi ke kebun salak untuk mencari kayu bakar. Setiba di kebun, mencium bau busuk. “Saya penasaran, lalu mencari sumber bau itu,” katanya.

Saat tiba sekitar pohon rambutan, Sukarno terperanjat melihat sosok mayat yang menggantung di pohon rambutan. Di leher mayat itu, ada tali yang menghubungkan ke pohon rambutan. “Mayatnya sudah membusuk dan sulit dikenali wajahnya,” ujarnya.

Takut dengan apa yang dilihat, Sukarno melaporkan pada ketua RT, Slamet, 48, dan Kepala Dusun Krajan Wetan, Desa Wonosobo, Supriyanto, 47. Selanjutnya, penemuan mayat itu dilaporkan ke polsek.

“Ada penemuan mayat, anggota langsung ke lokasi kejadian. Kita lakukan olah TKP untuk menyelidiki apakah ada indikasi kekerasan atau tidak,” kata Kapolsek Srono, AKP Mulyono kemarin (11/6).

Kapolsek menyebut jenazah korban sudah membusuk dan penuh dengan belatung. Malahan, wajahnya sudah rusak hingga sulit dikenali. ” Keluarga ada yang bisa mengenali, juga pakaian yang dikenakan,” terangnya.

Dari hasil pemeriksaan tim medis, terang dia, pada tubuh korban yang menggantung di pohon rambutan itu tidak ada yang mencurigakan. “Korban menggantung, dilehernya ada kain warna cokelat yang mengikat ke pohon. Diduga kuat korban ini bunuh diri,” ungkapnya.

Oleh polisi dengan dibantu warga, jenazah korban selanjutnya diturunkan dan di masukkan ke dalam kantong mayat. Sekitar pukul 17.00, korban ke RSUD Genteng untuk menjalani pemeriksaan.

“Hasil dari pemeriksaan tim medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” cetusnya. Setelah dipastikan korban tewas karena bunuh diri, jasad korban langsung dimandikan di rumah sakit.

“Setelah dibersihkan dan dimandikan, jenazah korban diminta oleh keluarganya untuk dimakamkan,” pungkasnya. (radar)