Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Melihat Pohon Kurma Berbuah di Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

harusHarus Dikawinkan agar Buah tak Rontok sebelum Masak

Selama ini pohon kurma yang tumbuh di Indonesia jarang sekali berbuah dengan sempurna. Namun, pohon kurma yang satu ini bisa berbuah cukup sempurna hingga masak. Selama ini pohon kurma tumbuh dan berkembang di daerah asalnya, Timur Tengah, yang beriklim kering. Di Indonesia, ada beberapa daerah yang cocok ditanami kurma hingga berbuah sempurna. Pohon kurma merupakan jenis tanaman yang bisa tumbuh dan berkembang cukup bagus.

Hanya, tidak semua pohon kurma yang tumbuh bisa berbuah dengan sempurna. Selama ini, pohon kurma di Indonesia hanya digunakan untuk mempercantik taman di halaman rumah atau kantor. Jarang sekali po hon kurma yang dipelihara itu berbuah sampai matang sehingga layak dikonsumsi. Nah, pohon kurma milik owner RS Yas min Banyuwangi, dr. Bakarman, ini berbeda. Pohon kurma milik dok ter spesialis bedah itu ditanam persis di halaman rumah pribadinya di Jalan Letkol Istiqlah, Banyuwangi.

Pohon kurma tersebut ditanam salah seorang anak dr. Bakarman, Ach mad Syauqi, lima tahun silam dari biji kurma yang dia konsumsi. Pemilik pohon kurma itu sama sekali tidak menyangka bahwa tanaman ter sebut akan berbuah. Buah pertama muncul saat pohon kurma itu baru berumur satu tahun. Saat itu buahnya hanya tiga tandan. Saat berbuah pertama kali itu tidak semua bisa matang. Hanya sebagian saja yang matang sempurna, dan lain nya gugur sebelum matang “Alhamdulillah umur satu tahun sudah berbuah.

Kita sempat kaget, padahal tidak  di perlakukan khusus,” tutur Syauqi. Setelah berbuah di tahun pertama, pohon itu tidak berbuah lagi di tahun berikutnya. Wa lau tidak berbuah, tapi pohon itu tetap di pelihara seperti pohon lain di halaman ru mah besar yang menghadap ke selatan ter sebut. Pada tahun 2013 ini usia pohon itu sudah lima tahun. Pada usia lima tahun ini, pohon kurma itu kembali berbuah. Kali ini, buahnya lebih lebat daripada buah di tahun pertama.

Buah di tahun pertama hanya tiga tandan. Nah, buah di tahun kelima lebih banyak, yak ni mencapai tujuh tandan. Belajar dari pengalaman di tahun pertama, saat berbuah lagi, kini dilakukan pemeliharaan khu sus agar buah tidak rontok. Buah ter sebut pertama kali muncul September 2012 lalu. Jika dihitung sejak buahnya muncul, buah kurma itu kini sudah berusia delapan bu lan. “Alhamdulillah, sekarang buahnya sudah menguning dan hampir masak,” tu tur Syauqi.

Kini dr. Bakarman mengundang pakar per tanian dari Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (PKP) Eko Mulyanto untuk mentreatment pohon kurma tersebut. Tujuannya, agar tujuh tandan buah kurma itu tidak rontok sebelum matang. Beberapa bulan lalu Eko sudah mentreatment pohon tersebut. “Kita sudah mem berikan nutrisi biofosfat organik. Manfaat nutrisi itu, buah tidak rontok sebelum masak,” papar Eko. Selain melakukan treatment, Eko juga me neliti jenis kurma itu.

Kurma yang ditanam di halaman rumah dr. Bakarman itu merupakan kurma yang saat ini sedang di kembangkan di Selandia Baru. “Itu bukan kurma asal Makkah,” katanya. Pohon kurma itu termasuk tanaman yang harus disilang atau dikawinkan. Pohon kurma milik dr. Bakarman tersebut buah nya akan rontok jika tidak disilangkan dengan kurma pejantan. Kurma yang tidak disilang akan menghasilkan buah kurma tanpa biji. Buah tanpa biji akan mudah rontok sebelum matang. Kerontokan itu dipicu tidak adanya asupan nutrisi dan embrio dari batang pohon ke buah.

Pohon tidak bisa memberikan nutrisi ke buah karena tidak ada biji. “Nutrisi masuk melalui biji. Karena tidak ada biji, kiriman nutrisi terputus,” jelasnya. Lantaran tidak ada asupan nutrisi, akhirnya buah berguguran sebelum matang. Agar tidak rontok, harus diberi embrio dari luar. “Solusi agar kurma tidak rontok walau tidak disilang sudah kita temukan dalam penelitian,” katanya. Jika sewaktu-waktu ada pihak-pihak yang akan mengembangkan tanaman kurma, cara mengatasi kerontokan sudah ada.  Biofosfat yang kita treatment ke buah kurma milik dr. Bakarman menggunakan organik, bu kan bahan kimia,” tuturnya. (radar)

Kata kunci yang digunakan :