Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Mendaki Puncak Gunung Ijen di Malam Hari

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

mobilMobil Mendadak Mogok di Tanjakan Erek-erek Kawah Gunung Ijen memiliki pesona tersendiri bagi wisatawan. Selain kalderanya yang eksotik, pada malam hari bisa melihat cahaya kebiruan (blue fi re) di area penambangan belerang. Pemandangan spektakuler ini saya saksikan sendiri Sabtu dini hari (20/7) ketika menaklukkan puncak Ijen bersama rombongan perwira Polres Banyuwangi.

ROMBONGAN pendakian malam hari ini berangkat dari wisma Kapolres Banyuwangi. Ada 20 orang yang tergabung dalam misi menaklukkan puncak Ijen di Bulan Ramadan tersebut. Ekspedisi kali ini dipimpin Kapolres Nanang Masbudi. Rombongan yang ikut antara lain Wakapolres Kompol Agus Widodo: Kabagops Kompol Sujarwo; Kapolsek Licin AKP Wan Sutanto; Kasatlantas AKP Irawan Wicaksono, dan Kasatnarkoba AKP Watiyo.

Ada juga Kasat Intelkam AKP Sofyan; Kasatreksim AKP Nanto Dyanata; Kasatsabhara AKP Sudarmaji, Kepala Polair AKP Bahrum Anam, Kanit Regident Iptu Amar Hadi, dan Kanit Pamobvit Ipda Sugiarto. Dari wisma Kapolres, rombongan berangkat pukul 21.30 dengan mengendarai enam mobil. Untuk perbekalan makan sahur, rombongan juga membawa perbekalan makan sahur.

Tantangan mulai terasakan ketika sampai  i tanjakan Erek-Erek. Suhu malam dan kabut tebal mulai menyambut kami di kawasan yang baru longsor tersebut. Tajamnya tanjakan, membuat mobil yang ditumpangi Kapolres mendadak berhenti di tanjakan. ”Awas hati-hati, roda belakang cepat-cepat diganjal batu biar tidak mundur,’’ teriak Kasat Narkoba AKP Watiyo.

Mobil yang saya tumpangi di deretan nomor tiga ikut berhenti juga. Saya langsung turun dan bergegas mengambil batu besar untuk mengganjal roda belakang. Bahu menyengat akibat gesekan kampas kopling terasa sekali. Beruntung berkat kecekatan teman-teman, rombongan bisa melanjutkan perjalanan sampai ke Paltuding.

Sampai di lereng Gunung Ijen itu, rombongan istirahat sejenak sembari menikmati hangatnya tahu goreng dan pisang goreng. ”Kita istirahat sejenak untuk persiapan naik ke puncak,’’ ujar Kabagops Kompol Sujarwo. Tepat pukul 23.00, rombongan siap-siap mendaki ke Kawah Ijen. Suhu malam itu benar-benar dingin. Di antara rombongan mulai mengenakan jaket tebal, penutup kepala, dan masker.

Sebelum berangkat, rombongan berkumpul lalu berdoa di area parkir Paltuding. Untuk memudahkan perjalanan, kami dipandu oleh tiga orang yang sehari-harinya sebagai penambang belerang. ”Yang merasa ragu naik ke puncak, sebaiknya tidak usah ikut. Ini perjalanan malam. Selain dingin, kabut juga tebal,’’ ujar Kompol Sujarwo. Dari 20 orang itu, tak satupun ada yang mengurungkan niat.

Semuanya sepakat untuk naik. Saya sempat merinding karena ragu-ragu dengan kejamnya cuaca Ijen. Toh rasa khawatir itu hilang setelah Kepala Polair AKP Bahrul Anam menyemangatisaya untuk tetap ikut naik. ”Kalau di tengah perjalanan tiba-tiba tidak kuat, ya kita nanti turun bareng-bareng,’’ ujar Bahrul membakar semangat saya.(radar)