Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Menhub Soroti Pembangunan Terminal Bandara Blimbingsari

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Menhub-Ignasius-Jonan-Soroti-Pembangunan-Terminal-Bandara-Blimbingsan

Kemarin Sidak Pelabuhan, Bandara, dan Stasiun

KALIPURO – Pembangunan Terminal Bandara Blimbingsari yang sampai sekarang belum kelar mendapat sorotan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Menurutnya, pembangunan terminal Bandara Blimbingsari terkesan lamban.

Saat berkunjung ke Stasiun Banyuwangi Baru, Desa Ketapang, Kalipuro, Jonan sempat menanyakan masalah itu kepada Asisten Pembangunan dan Kesra, Pemkab Banyuwangi, Wiyono. Jonan sempat menyindir bahwa terminal Bandara Blimbingsari saat ini masih seperti warung kopi dan masih lebih bagus Stasiun Banyuwangi Baru.

“Harus cepat diselesaikan terminalnya (terminal Bandara Blimbingsari). Kalau menurut saya pembangunannya lama, bukan terlalu lama,” kata Jonan saat berada di dermaga MB Pelabuhan ASDP Ketapang kemarin.

Ditanya apakah Kemenhub perlu mengambil alih pengelolaan terminal Bandara Blirnbingsari, Jonan menegaskan itu tidak harus dilakukan. Sebab, terminal Bandara Blimbingsari merupakan aset Pemkab Banyuwangi.

“Ngak harus diambilalih. Kalau misalnya mau dikelola pemkab ya silakan. Nggak apa-apa, karena ini aset Pemkab Banyuwangi ya monggo. Nanti orang-orang saya akan saya tarik semua,” tegas Jonan.  Sementara itu, menyambut arus mudik dan balik Lebaran, Menhub Jonan melakukan inspeksi ke berbagai terminal, stasiun, bandara dan pelabuhan di Indonesia.

Tidak terkecuali Banyuwangi. Kemarin lonan juga melakukan sidak di Stasiun Banyuwangi Baru dan Pelabuhan Ketapang. Jonan mengatakan, menyambut datangnya arus mudik Lebaran, keselamatan penumpang menjadi prioritas utama yang perlu diperhatikan.

Hal itu senada dengan perintah Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan agar keselamatan penumpang yang menggunakan transportasi umum diperhatikan. Menanggapi hal itu, pihaknya telah melakukan cek kesiapan armada transportasi umum di seluruh Indonesia, termasuk di Banyuwangi.

Jonan menambahkan, sejauh ini pihaknya telah memeriksa 45 ribu bus antarkota antarprovinsi (AKAP), 1.200 armada kapal, 447 lokomotif, 1.600 gerbong kereta penumpang, dan 529 pesawat udara khusus penumpang Lebaran.

”Pemeriksaan sudah kami lakukan sejak 5 Juni lalu. Dilakukan lebih awal biar ada kesempatan memperbaiki,” paparnya.  Terkait kesiapan Pelabuhan ASDP Ketapang dalam menyambut datangnya arus mudik dan balik Lebaran, boleh dibilang lebih rapi daripada tahun lalu terkait sarana dan prasarananya.

Meski begitu, dia berpesan kepada pengelola pelabuhan dan operator kapal agar tetap mengedepankan aspek keselamatan penumpang kapal.  Terkait lasing kapal dan pencatatan manifes penumpang di dalam kapal, menurut Jonan, hal itu merupakan aturan yang tidak bisa diganggu gugat. Meski dibilang sangat lama, tapi dua hal itu tetap harus dijalankan.

“Memang memakan waktu lama, tapi itu harus tetap dilakukan. Manifes penumpang itu bertujuan apabila terjadi apa-apa nanti semua sudah terdata,” jelasnya.  Mengenai kesiapan armada kapal di Selat Bali saat arus mudik dan balik Lebaran nanti, Direktur Utama (Dirut) PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP, Danang S. Baskoro, mengatakan khusus di Selat Bali pihaknya menyiagakan sedikitnya 50 armada kapal yang siap dioperasikan.

“Di Ketapang-Gilimanuk masing- masing ada 7 dermaga siap beroperasi. Satu dermaga, yakni ponton, saat ini masih rehabilitasi. Tapi saat arus mudik nanti sudah siap beroperasi,” pungkas Danang. (radar)