Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Menteri BUMN Resmikan Destinasi Wisata Doeson Kakao di Banyuwangi

Menteri Negara (Menag) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menandatangani peresmian destinasi wisata Doeson Kakao disaksikan Dirut PTPN XII Berlino Mahendra Santoso dan Wabup Banyuwangi Yusuf Widyatmoko dan jajaran direksi PTPN XII kemarin
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Menteri Negara (Menag) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menandatangani peresmian destinasi wisata Doeson Kakao disaksikan Dirut PTPN XII Berlino Mahendra Santoso dan Wabup Banyuwangi Yusuf Widyatmoko dan jajaran direksi PTPN XII kemarin.

GLENMORE  – Menteri Negara (Menag) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meresmikan destinasi wisata Doeson Kakao di wilayah Perkebunan PTPN XII Kendenglembu, Kecamatan Glenmore, kemarin.

Kedatangan Menteri Rini ke Banyuwangi didampingi Ketua Dewan Pembina Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia HM. Arum Sabil, Dirut PTPN XII Berlino Mahendra Santoso, serta jajaran direksi dan manager  PTPN XII.

Begitu tiba di lokasi sekitar pukul 13.00, Rini langsung gunting pita di pintu masuk cafe Doeson Kakao dan menandatangani prasasti peresmian destinasi wisata tersebut. ”Di sini ternyata memiliki berbagai jenis cokelat, bahkan ada cokelat Edel, jenis terbaik di dunia. Ini sangat tepat untuk wadah pembelajaran dan jadi pusat pengembangan cokelat. Masyarakat bisa belajar tentang cokelat dan potensi cokelat,” kata Rini ditemui usai peresmian Doeson Kakao.

Cokelat Glenmore memang dikenal sebagai salah satu kualitas terbaik dunia, yakni jenis Edel. Bijinya berwarna putih, beda dari biji kakao pada umumnya yang berwarna keunguan. Kadar lemaknya rendah dan tidak mudah leleh. Rasa cokelatnya cenderung asam buah-buahan, dan after taste-nya menghasilkan rasa madu.

Rini berharap agar PTPN XII terus mengembangkan potensi cokelat sebagai salah satu komoditas perkebunan dan diharapkan bisa terus menembus pasar internasional.

Makanya, lanjut Rini, pihaknya selalu menyampaikan kepada PTPN XII dan PTPN lainnya, kalau memiliki area, bisa digunakan untuk mengembangkan tanaman cokelat. ”Karena potensi cokelat mempunyai harapan usaha yang sangat bagus, nilainya secara internasional akan makin baik, kebutuhannya meningkat terus,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko mengaku senang dengan keberadaan destinasi Doeson Kakao. Sebab, pengunjung bisa menikmati suasana sejuknya udara perkebunan kakao dan karet.

Pengunjung dapat berwisata kuliner menjajal menu makanan dan minuman yang serba terbuat dari cokelat. Seperti, pisang crispy topping cokelat, minuman cokelat panas, permen cokelat, dan masih banyak lagi.

Selain itu, wisata ini menawarkan wisata edukasi sejarah cokelat. Pengunjung diajak berkeliling dengan shuttle car, mempelajari budi daya kakao yang merupakan bahan baku cokelat. ”Mulai dari proses pembibitan hingga panen, serta pengolahannya karena wisata ini satu areal dengan pabrik pengolahan cokelat. Jadi wisatawan bisa langsung menyaksikan proses pembuatan cokelat,” terangnya.

Yusuf menambahkan, Pemkab Banyuwangi telah mengenalkan Doeson Kakao dengan beragam cara. Salah satunya, destinasi ini dijadikan salah satu lokasi start Tour de Banyuwangi Ijen 2017 yang diikuti oleh ratusan pembalap dari 18 negara.

Dusun Cokelat ini, lanjut Yusuf, akan menambah alternatif  destinasi wisata bagi turis mancanegara. Apalagi wilayah Glenmore Banyuwangi banyak didatangi wisatawan Belanda. ”Pastinya akan menambah daya tarik Glenmore, karena orang Eropa kan juga penggemar cokelat,” tandasnya.

Sementara itu, Manager Perkebunan Kendeng Lembu Titon Tantular menambahkan, bahwa perkebunan yang dipimpinnya, mampu memproduksi cokelat hingga 950 ton per tahun, dengan produktivitas 800 kilogram kakao per hektare. ”Kebanyakan kami ekspor ke Jepang, Jerman, Prancis, Italia, Amerika, Malaysia, dan Singapura. Namun juga kami olah sendiri jadi permen cokelat untuk oleh-oleh wisatawan,” jelasnya.

Usai meresmikan destinasi wisata Doeson Kakao, Rini melanjutkan kunjungannya ke Kantor Dewan Pengurus Daerah APTRI dan Koperasi Tebu Rakyat Indonesia Blambangan di Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, untuk bersilaturahmi dengan para pengurus sebelum akhirnya terbang ke Jakarta melalui Bandara Blimbingsari