Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Menyisir Kawasan Perairan Malaya

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Anggota Polair melakukan pencarian korban pelajar tenggelam di Selat Bali siang kemarin .

KALIPURO – Mahbub, 18, pelajar yang tenggelam karena terjatuh dari kapal motor penumpang (KMP) Mutiara Alas III di Selat Bali, masih belum ditemukan sampai hari ketiga kemarin (30/6).

Tim gabungan dari unsur kepolisian, TNI, Basarnas dan sejumlah instansi terkait tak hanya menyisir sekitar lokasi kejadian. Petugas juga melakukan pencarian bersama para nelayan di pesisir wilayah Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali.

Para nelayan di pesisir dari ujung timur Jembrana, yakni Kecamatan Pekutatan hingga Kecamatan Melaya sudah disambngi petugas Polair. Mereka diminta untuk membantu pencarian korban asal Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur itu.

“Semua dikerahkan, termasuk nelayan untuk ikut membantu melakukan pencarian. Mudah mudahan kerja sama masyarakat dari semua lini akan membuahkan hasil,” ujar Kasatpolair Polres Jembrana, Iptu Eddy Waluyo.

“Eddy mengatakan, proses pencarian terus berlangsung hingga hari ketiga sejak korban jatuh Rabu lalu (28/6). Rencananya, kata dia, pencarian akan dilakukan hingga hari ketujuh. Petugas akan berupaya bekerja keras menemukan korban bagaimanapun kondisinya nanti. Karena harapan keluarga sangat besar untuk menemukannya.

“Keluarga korban masih berada di Gilimanuk menantikan putranya berharap untuk segera ditemukan,” terangnya. Pada pencarian hari ketiga kemarin didukung cuaca cerah. Proses pencarian oleh tim gabungan kemarin dimulai pukul 07.00 WITA.

Polair Polres Jembrana mengerahkan kapal XL-2015 bersama dua unit boat dari Basarnas menyisir pantai utara Selat Bali. Namun hingga siang kemarin, hasilnya masih nihil. Pencarian korban juga melibatkan satu unit helikopter Basarnas dari Denpasar.

Penyisiran dengan menggunakan sistem koordinat helikopter mulai dari TKP jarak satu mil ke arah utara hingga satu mil ke arah selatan. “Jasad korban masih belum ditemukan. Hingga saat ini petugas dari aparat gabungan masih mencari. Pencarian akan terus berlanjut sampai sepuluh hari ke depan,” kata Dimas, petugas Syahbandar Gilimanuk.

Sementara itu di Pelabuhan Ketapang, KMP Mutiara Alas III akhirnya diizinkan kembali beroperasi sejak pukul 10.00 kemarin (30/6). Musibah jatuhnya siswa asal Pasuruan tersebut murni human error, dan tidak ditemukan kelalaian dari pihak anak buah kapal (ABK).

“KMP Mutiara Alas III sudah mulai beroperasi dan tadi pagi minta izin berlayar,” tandas Onny, staf Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Ketapang. Seperti diberitakan sebelumnya, KMP Mutiara Alas III sempat mendapat sanksi. Kapal diharuskan off selama satu hari.

Keputusan itu merupakan buntut 7 kejadian jatuhnya penumpang kapal tersebut di dekat Pelabuban Gilimanuk Rabu lalu. Sebelumnya, Mahbub, pelajar asal Desa Semere, Kecamatan Kraton, Pasuruan, hilang di Selat Bali pukul 01.15 Rabu dini lalu.

Mahbub berangkat ke Pulau Dewata bersama 63 orang rombongan bus pariwisata Pratista bernomor polisi W 7085 US. Mereka berangkat dari Pasuruan hendak melakukan wisata religi ke Denpasar.

Pada saat itu, korban sedang asyik main telepon seluler. Kemudian, korban berdiri di sisi kapal ketika KMP Mutiara Alas III akan sandar di Pelabuhan. Diduga korban mengantuk dan tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya karena ada guncangan. Saat itu juga, korban diduga terpeleset dan langsung kecemplung ke laut. (radar)