Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Mepet, Tunda 7 Proyek RTH

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Sebanyak tujuh paket proyek pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) terpaksa ditunda pelaksanaannya tahun ini. Garagaranya, waktu untuk melaksanakan tujuh proyek senilai Rp 3,2 miliaryang dananya diputuskan dalam  Perubahan Anggaran Keuangan PAK) APBD 2012 itu terlalu mepet.

Tujuh paket proyek RTH itu merupakan usul Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi. Kepala DKP Banyuwangi, Arief Setyawan, menyebut bahwa penundaan proyek RTH itu sudah disampaikan ke DPRD “Saya sudah kirim surat kepada DPRD mengenai penundaan pembangunan RTH ini,” katanya kemarin (19/11).

Arief mengakui, sejumlah proyek RTH yang telah di usulkan dalam PAK APBD 2012 lalu itu tidak bisa dilaksanakan. Hal itu karena jadwal sudah mepet. “Ini harus dilakukan tender, wak tu satu bulan tidak cukup untuk melaksanakan program RTH,” dalihnya. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Arief menyebut, pembangunan RTH di sejumlah stadion itu tidak akan merusak fungsi lapangan. Bila akan digunakan turnamen, maka bisa di pasangi gedek.

Turnamen tidak setiap hari, kalau ada turnamen kan bisa dipasangi gedek,” katanya. Sementara itu, penundaan tujuh proyek RTH senilai Rp 3,2 miliar tersebut langsung di kritisi kalangan legislatif. “Eksekutif minta program RTH, kita setujui tapi tidak di laksanakan,” kata anggota Fraksi Demokrat (FD) DPRD Banyuwangi, Gunawan. Dalam pembahasan PAK APBD 2012 lalu, kata Gunawan, DPRD sudah mengingatkan eksekutif agar membuat program yang bersentuhan langsung de ngan rakyat.

Proyek yang pengerjaannya membutuhkan tender disarankan ditunda. “Eksekutif tetap saja memasukkan proyek RTH,” katanya. Menurut Gunawan, dalam PAK APBD 2012 lalu eksekutif me ngusulkan pembangunan tujuh RTH. Anggaran yang disetujui sebesar Rp 3,2 miliar. “Tujuh RTH itu tidak dikerjakan semua,” sebutnya. Gunawan menyebut, tujuh RTH yang tidak dikerjakan itu adalah RTH di Stadion Gendoh, Kecamatan Sempu, senilai Rp 450 juta; RTH di Kecamatan Singojuruh sebesar Rp 400 juta; RTH di Stadion Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, senilai Rp 450 juta; dan RTH di Stadion Bajulmati, Ke camatan Wongsorejo sebesar Rp 450 juta.

Proyek RTH lain yang ditunda adalah RTH Stadion Karangharjo, Kecamatan Glenmore, sebesar Rp 450 juta; RTH di Gedung Wanita Banyuwangi senilai Rp 400 juta; dan tambahan dana untuk proyek RTH Stadion Maron, Kecamatan Genteng, sebesar Rp 600 juta. “RTH di Stadion Maron dalam APBD dapat Rp 750 juta. dalam PAK APBD ditambah lagi Rp 600 juta,” bebernya. Gunawan menyesalkan eksekutif yang tidak melaksanakan pro gram yang sudah disusun tersebut.

Sebab, dana yang sudah dianggarkan akhirnya tidak terserap. Seandainya dana RTH sebesar Rp 3,2 miliar ini untuk kepentingan rakyat, itu akan lebih bermanfaat,” ka tanya. Agar hal tersebut tidak te rulang, anggota badan anggaran (banggar) DPRD itu meminta eksekutif lebih serius dalam menetapkan program kerja, termasuk dalam perencanaan. “Kalau alasan waktu yang mepet, kenapa dulu diusulkan,” cetusnya. (radar)