Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Minta Difoto sebelum Hanyut

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

mintABanjir Bandang, Mantan TKW Terseret Arus

GAMBIRAN – Banjir bandang yang ter jadi secara tiba-tiba di Sungai Setail menimbulkan petaka. Dwi Mandasari, 24, warga Dusun Krajan II, Desa/Kecamatan Gambiran, hanyut di sungai tersebut Selasa sore (26/3). Hing ga kemarin (27/3), mantan tenaga kerja wanita (TKW) tersebut belum ditemukan. Sebelum banjir bandang itu terjadi, Dwi minta difoto di atas bebatuan di tengah sungai yang tak jauh dari tem pat tinggalnya itu. Sore itu debit air nor mal dan tidak ada hujan. Bahkan, ti dak ada tanda-tanda akan terjadi ban jir bandang karena cuaca di sekitar lo kasi cukup bersahabat.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi, perempuan yang be lum lama pulang dari Taiwan itu be rangkat ke sungai bersama Lusi Rah mawati, 23, sekitar pukul 16.00. Ke duanya berencana mencuci pakaian lalu mandi. Setiba di sungai, Dwi minta difoto de ngan ponsel. Beberapa gambar berhasil diabadikan Lusi. Saat itu, yang bersangkutan menggunakan kaus warna putih dan celana pendek warna hitam. Setelah berfoto, Lusi mandi, dan Dwi masih berpose sendiri di depan ponselnya sendiri Tak berselang lama, debit air su ngai tersebut tiba-tiba naik di tambah air berwarna keruh.

Se ketika itu, kedua perempuan muda tersebut panik. Meski begitu, Lusi berhasil me lompati beberapa bebatuan ter sebut. Namun, Dwi tidak be rani mengikuti jejak Lusi. Da lam situasi genting seperti itu, Lusi menyarankan agar Dwi me nyeberang ke barat sungai. Tetapi, Dwi memilih berenang ke timur sungai. Alasannya, yang bersangkutan bisa be renang. Tanpa banyak membuang waktu, Dwi berenang me nye berangi sungai tersebut. Nahas, dia terbawa arus. Melihat musibah itu, Lusi berte riak minta tolong. Bersama se orang warga, dia menyusuri su ngai hingga sejauh satu kilometer.

Namun, mereka be lum menemukan Dwi. “Saya bersama Pak Makmud me ne lusuri pinggir sungai sampai satu ki lometer, tapi gak ketemu,” ujar Lusi. Kabar terkait musibah itu ter siar dengan cepat. Banyak war ga yang secara spontanitas me lakukan pencarian. Polisi pun hadir lokasi usai kejadian. Usaha pencarian korban te rus dilakukan sepanjang hari kemarin. Petugas bersama warga dan sejumlah personel Tagana Banyuwangi menyisir sungai hingga hilir. Meski penyusuran dilakukan hingga Dam I, Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, tapi korban belum berhasil ditemukan.

Kapolsek Gambiran, AKP Ibnu Mas’ud mengatakan, ponsel milik korban tidak hanyut. Se bab, ponsel tersebut berhasil di lemparkan kepada temannya. ‘’Foto-foto korban sebelum ke jadian juga masih ada,” ungkapnya kemarin. Dia menegaskan, korban ha nyut di sungai itu murni ke ce lakaan. Sebab, keterangan be berapa saksi, tidak ada un sur-unsur yang mengarah ke per buatan kriminal. ‘’Tidak ada sama sekali. Sekarang anggota bersama warga ma sih me la ku kan pencarian,” te rangnya. (radar)