Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Muazin Tunanetra Dibantu Alquran Braille

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Nanang Qosim (kanan) menerima Alquran Braille didampingi Windoyo dari Yayasan Aura Lentera Banyuwangi kemarin (7/6).

KABAT – Nanang Qosim, 24 muazin dan qori tunanetra asal Dusun Labansukadi, Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, mendapat bantuan Alquran Braille, dari seorang dermawan asal Bandung.

Nanang Qosim merupakan salah seorang qori tunanetra bersuara merdu. Sayangnya, untuk bisa melantunkan ayat-ayat suci Alquran tersebut, pria kelahiran 9 Desember 1993 itu masih dengan cara mendengarkan dan menghafal bacaan ayat-ayat Alquran.

Meski dengan keterbatasannya, putra semata wayang pasangan suami istri Zubaidi, 53, dan Sumaiyah, 50, itu tetap konsisten dalam melantunkan bacaan ayat-ayat suci Alquran. Bahkan, Nanang juga mampu menghafal selawat tarhim dengan baik.

Sejak bisa melantunkan ayat-ayat suci Alquran itulah, Nanang  mulai muncul niat dan keinginan kuat agar bisa membaca kitab suci Alquran. Sayangnya, karena keterbatasan fisik itulah,  satu-satunya adalah dengan menggunakan Alquran Braille khusus bagi tunanetra.

“Saya masih belajar huruf Braille. Kalau mau beli Alquran Braille juga tidak mungkin. Harganya mahal,” cetus Nanang Qosim. Setelah sempat ditulis Jawa Pos Radar Banyuwangi edisi 30 Mei 2017 lalu, seorang pembaca dari Bandung yang peduli terketuk mengirimkan Alquran Braille tersebut pada Nanang.

Perasaan haru dan senang tidak bisa disembunyikan dari raut wajah Nanang Qosim saat menerima Alquran Braille tersebut. Meski matanya tak bisa melihat dengan sempurna, namun binar wajahnya sangat terlihat tatkala mulai meraba huruf Hijaiyah Braille.

“Saya sangat berterima kasih atas bantuan Alquran ini. Semoga semua kebaikan bapak/ibu dermawan yang membantu diberikan imbalan pahala oleh Allah SWT,” terang Nanang Qosim. Karena masih belum bisa membaca huruf Hijaiyah Alquran, untuk sementara ini dia masih akan terus belajar pada sekolah luar biasa (SLB) di Banyuwangi.

Setelah lebaran, saya akan belajar cara mengenal huruf Braille ini, terutama tentang cara membaca Braille pada Alquran,” ujar Nanang Qosim. Sementara itu, Windoyo, dari Yayasan Aura Lentera Banyuwangi yang turut hadir mendampingi penyerahan Alquran Braille tersebut, akan berupaya membantu Nanang Qosim dalam mengenal huruf Braille, terutama dalam membaca Alquran dengan mengirimkan relawan untuk datang ke rumah Nanang Qosim.

Relawan akan mengajari langsung cara membaca huruf Braille. “Kami akan bantu dengan mengirim relawan untuk mengajari huruf Braille,” tandas Windoyo. (radar)