Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

MUI Dukung Wisata Halal BWI

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Pulau Tabuhan Alternatif Destinasi Wisata Halal

BANYUWANGI – Program pengembangan pariwisata halal yang digagas Pemkab Banyuwangi mendapat apresiasi Majelis Ulama  Indonesia (MUI) pusat. Tidak  tanggung-tanggung, apresiasi wisata halal tersebut disampaikan langsung Ketua Umum (Ketum)  MUI, KH Ma’ruf Amin saat berkunjung ke Bumi Blambangan kemarin (13/1).

Menurut Ma’ruf, pariwisata halal alias halal tourism kini menjadi tren dunia. Di tengah upaya pemerintah RI menggenjot  kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, sektor halal tourism tersebut sangat potensial untuk dikembangkan.

“Saya sangat mengapresiasi jika ada yang mengembangkan halal tourism. Indonesia sangat cocok untuk pengembangan jenis pariwisata tersebut,” ujar pria yang  juga Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat bertemu dengan Bupati Abdullah  Azwar Anas di lounge layanan publik Pemkab Banyuwangi.

Pada kesempatan tersebut Ma’ruf menyarankan agar Pemkab Banyuwangi menggandeng para pelaku jasa travel umroh dan  haji dalam mengembangkan dan  mempromosikan pariwisata halal kepada calon wisatawan asal  Timur Tengah (Timteng).

“Travel umroh dan haji Ini bisa digandeng oleh Banyuwangi jika ingin mengembangkan pari wisata halal,” paparnya. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, ada sejumlah destinasi wisata di Banyuwangi yang berpotensi dikembangkan menjadi destinasi wisata halal.

”Misalnya di Pantai Grand Watudodol atau di Pulau Tabuhan. Nanti  bisa dibuat segmentasi, misalnya khusus keluarga. Bisa juga ada club beach khusus muslimah dan anak-anak. Ini bukan soal SARA (suku,  agama, ras, dan antar golongan) lho, ini murni menggarap pasar  pariwisata.

Di sejumlah negara,  konsep seperti ini laris-manis di serbu wisatawan muslim,” cetusnya,  Selain itu, imbuh Anas, destinasi  lain yang bisa dikembangkan adalah kawasan Pulau Santen. Namun, di destinasi tersebut, masih perlu dipersiapkan infrastrukturnya karena belum sebaik  Pantai Grand Watudodol atau Pulau Tabuhan.

Anas menyebut, potensi wisata halal cukup besar. Populasi umat Islam di dunia sekitar 1,6 miliar  jiwa dan bakal terus bertambah. Belanja wisata halal pada 2012 mencapai USD 137 miliar. “Saya juga sudah berkomunikasi dengan Menteri  Pariwisata Pak Arief Yahya. Beliau bilang, wisatawan muslim dari Timur Tengah nilai belanjanya cukup besar, rata-rata USD 1.200 per orang per kunjungan,” kata dia.

Untuk mendukung pariwisata halal, kata Anas, sejumlah hal perlu dilakukan. Misalnya mendorong sertifikasi halal untuk hotel dan restoran.

“Meski  bukan negara yang mayoritas penduduknya muslim, Thailand punya 100 hotel dan restoran bersertifikat halal. Jadi sekali lagi, ini bukan soal SARA di dunia  wisata, tapi bicara segmen pasar. Di Singapura bahkan  ada lebih dari 2.500 hotel dan restoran yang bersertifikat halal. Saya akan bicara ke sejumlah pemilik hotel di Banyuwangi untuk urus sertifikasi halal ke asosiasi  terkait,” pungkasnya. (radar)