Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Mulai Pasang Lapisan CTB

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

mulaiKALIPURO – Pekerjaan proyek jalan poros nasional depan Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Ba nyu wangi terus dikebut. Hingga kemarin (12/5), pekerjaan yang dibiayai dana APBN 2013 tersebut mencapai sepuluh persen. Saat ini, pekerjaan proyek di fokuskan pada pemasangan campuran pasir batu (sirtu) untuk meninggikan jalan ba dan setinggi 61 centimeter (cm) ter sebut. Pengurukan jalan sepanjang 300 meter menggunakan sirtu.

Selain menggunakan sirtu, juga dipasang cement treated base (CTB) untuk menambah kekuatan jalan. Proses pengurukan jalan, sudah rampung dilakukan. Pihak pelaksana, saat ini sedang mengerjakan pemasangan CTB pada sesi badan jalan sebelah barat. Sedangkan untuk sesi badan jalan se belah timur, pekerjaannya menunggu ke ringnya pemasangan CTB. Jalan sebelah timur digunakan untuk arus lalu lintas kendaraan yang akan menyeberang ke Bali dan kendaraan yang keluar dari pelabuhan.

“Progressnya baru sekitar 10 persen lebih, masih banyak kegiatan proyek yang belum dilaksanakan,” ujar Kepala TU PPK Jalan Nasional Situbondo-Ketapang, Sudahlan. Sedangkan pembangunan saluran air, hingga kemarin (12/5) belum dikerjakan. Pekerjaan saluran air, kata Sudahlan, akan dilakukan setelah beton saluran sudah dating. Pihak pelaksana sudah memesan beton saluran itu, namun masih belum datang. “Pekerjaan saluran akan dilakukan bersama dengan pekerjaan meninggikan badan jalan.

Sekarang belum dikerjakan, karena saluran betonnya belum datang,” katanya. Terkait dengan keberadaan bangunan di atas sungai, Sudahlan mengaku tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pembongkaran. Yang jelas, secara teknis keberadaan bangunan itu sangat mengganggu kelancaran pembuangan air dari saluran menuju laut. Walau cukup mengganggu, namun Sudahlan mengaku tidak memiliki kewenangan untuk membongkar bangunan liar itu.

“Kalau bangunan itu tidak di bongkar, kita akan mencari celah lain agar pembuangan air dari saluran lancar,” tegasnya. Salah satu cara yang akan ditempuh, kata Sudahlan, melakukan pengerukan sungai dari sisi pantai. Kalau bangunan di atas sungai, pihak Bina Marga tidak memiliki kewenangan untuk membongkar. “Kemungkinan yang kita bongkar, beton yang ada di depan bangunan. Kalau bangunannya, kita tidak punya wewenang” katanya. (radar)