TEGALDLIMO – Bulan Januari hingga Maret mendatang diprediksi sebagai puncak musim buah naga. Namun, di tengah harapan hasil melimpah, petani dihadapkan dengan situasi yang cukup pelik, di antaranya potensi serangan hama. Seperti diungkapkan Ali Mashudi, petani buah naga asal Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo. Di saat puncak musim seperti saat ini, buah naga sangat rentan diserang hama dan penyakit.
Bila tidak diatasi, maka akan berakibat fatal. Hasil panen buah berwarna merah itu akan rendah. “Ya kalau pas kayak gini dimaksimalkan perawatannya,” ujar Ali. Dia menambahkan, hama yang menyerang buah naga hampir sama dengan hama tanaman lain. Tikus dan walang sangit menjadi salah satu ancaman. Selain kedua hama tersebut, semut juga bisa menjadi hama yang mengganggu buah naga.
Mengatasi hama tersebut, biasanya petani cukup memberikan obat pembasmi serangga. Cara itu diintensifkan mulai Oktober hingga Mei. “ Ya boleh dibilang saat ini musim puncak buah naga,” tuturnya. Meski berpotensi diganggu hama, Ali mengaku harga buah naga tidak terpengaruh. Bahkan, boleh dibilang harganya cukup stabil. Per kilogram buah naga dihargai Rp 7.500 hingga Rp 8.000. Harga juga disesuaikan klasifikasi hasil panen. (radar)
