Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Naskah Soal Tertinggal di Surabaya

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

naskahSEMENTARA itu, kekurangan soal sempat terjadi dalam ujian nasional (unas) hari pertama kemarin (15/4). Malahan, soal mata pelajaran bahasa Inggris untuk SMAN Darussholah, Kecamatan Singojuruh, tertinggal di Surabaya kemarin. Padahal, pelajaran English tersebut akan diujikan hari ini. Kekurangan soal di SMAN Darussholah itu langsung dilaporkan kepada panitia unas tingkat Provinsi Jawa Timur kemarin. Panitia pun diminta segera mengambil naskah tersebut di Surabaya.

 “Kita sudah lapor ke Surabaya. Se karang (kemarin, Red) akan kita ambil di Surabaya, dan besok pagi(pagi ini, Red) bisa diujikan,” jelas Sutikno, Kasi SMP pada Di nas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi di Mapolres Banyuwangi kemarin. Menurut Sutikno, naskah mata pelajaran bahasa Inggris untuk SMAN Darussholah kurang lima amplop. Setiap amplop berisi 20 lembar soal. “Jadwal ujian bahasa Inggris adalah di jam kedua, jadi masih ada waktu,” sebutnya.

Kekurangan soal ternyata  bu kan hanya terjadi di SMAN Darussholah. Sejumlah sekolah juga mengalami problem yang sama, yaitu kurang naskah soal bahasa Inggris. Tapi karena cepat melapor, naskah soal lang sung diambil di Surabaya. “Yang sudah melapor, soalnya sudah datang dan bisa diambil  hari ini (kemarin, Red),” Sutikno.  Sekolah yang naskahnya kurang itu adalah SMAN 1 Purwoharjo, SMAN 1 Tegal dlimo, SMAK Banyuwangi, SMK Gajah Mada, SMK PGRI Giri, dan SMK PGRI Rogojampi. “Kekurangan naskah soal bahasa Inggris sekolah-sekolah tersebut sudah bisa diambil sekarang (kemarin),” katanya.

Didampingi Ipda Gunawan dari Polres Banyuwangi, Su tikno membeberkan bah wa SMAN 1 Purwoharjo ke kurangan satu amplop soal bahasa Inggris. SMAN 1 Tegaldlimo kurang empat am plop soal bahasa Inggris. “SMAK Banyuwangi ku rang satu amplop soal ekonomi,” je lasnya. Untuk SMK Gajah Mada dan SMK PGRI Rogojampi, kata dia, mengalami kekurangan ma sing-masing satu amplop soal bahasa Inggris. SMK Giri ke kurangan enam amplop soal matematika pariwisata.

Selain kekurangan soal, pada hari pertama unas kemarin juga ada kesalahan pendistribusian soal. Seperti yang menimpa siswa  MA Unggulan Mambaul Huda, Krasak, Kecamatan Tegalsari. “Soal yang diterima para siswa ternyata tertukar,” ujar salah satu pengajar MA Unggulan Mambaul Huda, Muhyidin DP. Menurut Muhyidin, pada unas tahun ini, siswanya yang berjumlah 18 orang dengan jurusan keagamaan itu masih bergabung dengan MAN Genteng. Dalam ujian hari pertama dengan mata pelajaran bahasa Indonesia kemarin, siswanya diberi soal untuk jurusan bahasa.

“Karena jurusannya beda, kami larang siswa mengerjakan soal tersebut,” katanya.Karena tidak ada persediaan soal, kata dia, para siswanya tidak bisa mengikuti unas sesuai jadwal. Siswanya baru bisa mengikuti unas sekitar pukul 11.30 setelah mengambil soal yang sudah selesai dikerjakan para siswa MAN Banyuwangi.“Soal yang sudah dikerjakan  siswa MAN Banyuwangi kita ambil dan dikerjakan para siswa kami,” ujarnya. Meski yang diambil dan dikerjakan para siswa itu soal bekas, Muhyidin menjamin kerahasiaan tetap terjaga. Pengambilan soal itu juga di dampingi anggota kepolisian. “Kerahasiaan soal tetap terjamin,” ungkapnya. (radar)