Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Nelayan Muncar Terancam Paceklik

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

MUNCAR- Perekonomian para nelayan Muncar, kini mulai terancam. Sudah tujuh bulan ini, ikan hasil tangkapan tidak memuaskan. Bila dapat ikan, itu tidak mencukupi untuk modal yang dibuat melaut. Agar tidak bangkrut, perahu dan kapal milik para nelayan kini di sandarkan  di sekitar Pelabuhan Muncar.

Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, saking banyaknya perahu  dan kapal yang tidak melaut,  Pelabuhan Muncar sampai tidak muat. Sejumlah kapal dan perahu,  banyak yang bersandar di luar pelabuhan. “Sekarang ini nelayan Muncar lagi paceklik,” cetus Hasan,  salah satu nelayan asal Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar.

Menurut Hasan, hampir tujuh  bulan kapal slerek tidak bekerja. Bila ada yang nekat bekerja, hasilnya sangat kecil dan tidak cukup untuk biaya operasional. “Ikan  seperti menghilang, tidak bisa  ditangkap,” ungkapnya.  Dengan nada serius Hasan mencontohkan kapal selerek yang nekat melaut, biasanya hanya dapat tangkapan  ikan sebanyak dua kuintal saja.

Hasil tersebut tak sebanding dengan modal yang dikeluarkan untuk membeli solar, es, dan kebutuhan lainnya. “Sudah tujuh bulan  ini sepi,” cetusnya.  Tokoh nelayan Muncar yang juga  koordinator Pokwasmas Rani, Tukimin, menyampaikan nelayan yang  saat ini beroperasi hanya nelayan  pancing dan itu tidak menggunakan perahu yang menggunakan mesin.

“Hanya satu atau dua nelayan pancing  yang turun,” katanya. Para nelayan berharap paceklik  ini bisa segera berlalu. Bila itu terus terjadi, maka keluarga nelayan  akan semakin sulit memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.  “Sekarang sudah banyak nelayan  yang menjadi kuli bangunan atau  kerja serabutan,” ungkapnya.

Yang menyedihkan lagi, jelas  dia, para nelayan sudah banyak  yang menjual barang rumah tangga hanya untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. “Perabot rumah sudah banyak yang dijual,” cetusnya. Selain memancing menggunakan perahu tanpa mesin, nelayan juga  ada yang memancing di pinggir  pantai. Itu pun hasilnya hanya dua sampai lima kilogram ikan.

“Kalau dapat biasanya hanya cukup  untuk dimakan saja, mereka memancing untuk bertahan,” kata  Budi, nelayan lainnya. (radar)